INDOSPORT.COM – Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy telah memberikan kesempatan kepada Bagus Kahfi untuk berlatih bersama dengan para seniornya. Terpanggilnya Bagus Kahfi ini nyatanya tak terlepas dari penampilan apiknya di Timnas Indonesia U-18.
Penyerang yang saat ini memperkuat tim muda Barito Putera tersebut berhasil menjadi top skor di ajang Piala AFF U-18 2019 kemarin. Terhitung, dirinya mampu mengoleksi 6 gol dari 7 pertandingan.
Melihat penampilan apiknya sebagai mesin gol di Timnas Indonesia U-18 itu, Simon pun akhirnya mengajak Bagus Kahfi untuk bergabung bersama para pemain senior.
Akan tetapi, di bawah arahan Simon, Bagus Kahfi bukanlah seorang pemain bintang besar. Baginya sang pemain harus terus didorong untuk menjadi pemain lebih besar bagi sepak bola Indonesia.
"Buat bagus kita harus dorong dia, kita tahu di Indonesia banyak sekali perhatian, banyak sekali orang yang gimana terhadap dia (Bagus). Ketika dia main bagus langsung menganggap dia pemain yang hebat," kata Simon.
"Tetapi saya bawa dia kesini supaya kita bisa dorong, kita ingatkan lagi dia bahwa dia bukan jadi apa-apa. Di sini dia masih pemain paling bawah dan masih ada pemain bagus lainnya" jelas Simon.
Apabila Bagus Kahfi mampu menampilkan permainan apik di pemusatan latihan, bukan tidak mungkin jika dirinya bakal masuk dalam daftar pemain yang akan dibawa ke ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Jika dirinya benar-benar masuk dalam skema Simon, maka bakal hadir trio mematikan di lini serang Timnas Indonesia. Berikut INDOSPORT mencoba untuk menghadirkan opsi trio pembunuh di Tim Garuda.
Opsi Trio Pertama
Trio pertama yang bisa jadi pilihan Simon di lini serang Timnas Indonesia adalah dengan menjadikan Bagus Kahfi sebagai pemain sayap kiri. Bagus Kahfi sendiri sudah biasa bermain di beberapa sisi saat diasuh oleh pelatih Fakhri Husaini.
Nantinya di sisi sayap kanan bakal diisi oleh pemain muda Persebaya Surabaya, yakni Irfan Jaya. Kecepatan dua pemain sayap ini bisa mendukung peran Beto Goncalves sebagai Target Man.
Seperti yang diketahui, Bagus Kahfi sendiri lebih sering memainkan posisi di sisi lapangan saat bermain di ajang Piala AFF U-18 2019 kemarin. Maka dirinya tidak akan menggeser peran Beto atau Osas Saha, sebagai ujung tombak.
Trio Pertama: Irfan Jaya, Beto Goncalves, Bagus Kahfi
Opsi Trio Kedua
Simon juga bisa memasukkan Bagus Kahfi sebagai trio dengan menjadikan sang pemain sebagai Target Man. Sedangkan dua pemain di sisi sayap yang bakal membantu adalah Stefano Lilipaly dan Osas Saha.
Dua pemain senior itu nyatanya sudah sangat terbiasa memainkan skema tiga pemain di lini serang. Osas Saha sendiri biasanya dimainkan di sisi kanan atau kiri untuk mendukung peran Loris Arnaud, yang berada di tengah.
Sedangkan Lilipaly, lebih sering bermain di sisi kanan pada skema 4-3-3 yang diterapkan Bali United, bersama Melvin Platje dan Ilija Spasojevic.
Kini, Lilipaly dan Osas Saha bisa menjadi memainkan peran di sisi sayap depan Timnas Indonesia untuk membantu peran Bagus Kahfi.
Trio Kedua: Lilipaly, Bagus Kahfi, Osas Saha
Opsi Trio Ketiga
Pada opsi terakhir, Bagus Kahfi tetap dimainkan sebagai penyerang tengah. Akan tetapi dua pemain sayap yang menemani Bagus Kahfi ini memiliki insting pencetak gol yang sangat tinggi, seperti Beto Goncalves dan Osas Saha.
Apabila Bagus Kahfi, Beto, dan Osas Saha dimainkan secara berbarengan, maka lini serang Timnas Indonesia akan sangat mematikan bagi para pemain bertahan lawan. Karena ketiga pemain itu punya insting yang sangat kuat saat melihat jaring gawang lawan.
Trio Ketiga: Beto, Bagus Kahfi, Osas Saha