Menanti Kiprah 3 Allenatore Baru di Serie A Italia 2019/20
Dibandingkan dua pelatih lainnya, peran Maurizio Sarri mungkin bisa dikatakan yang paling berat. Karena dirinya harus meneruskan tugas Allegri, yang mampu mendominasi Serie A Italia sejak beberapa musim secara beruntun.
Akan tetapi dengan rekor yang cukup apik saat masih menjalani tugas bersama Napoli, Sarri dipercaya bisa melanjutkan tradisi Juventus di Serie A Italia. Selama tiga musim bertugas bersama Napoli, ia mampu membawa Partenopei menjadi runner-up Serie A sebanyak dua kali.
Hebatnya, menurut laporan OptaPaolo, Sarri mampu menjadikan Napoli sebagai tim paling produktif di kompetisi Serie A Italia (pada periode 2015/16-2017/18). Terhitung, di bawah asuhan Sarri Napoli sukses mengumpulkan 251 gol.
Catatan ini membuat publik Turin sangat berekspektasi tinggi atas kinerja Sarri di Allianz Stadium nanti. Dengan materi pemain yang lebih bagus, Sarri pun bisa saja membuat Juventus lebih menggila lagi pada musim ini. Terlebih mereka punya sosok Cristiano Ronaldo.
Antonio Conte (Inter Milan)
Antonio Conte sengaja didatangkan ke Giuseppe Meazza pada musim 2019/20 ini untuk memperbaiki posisi Inter Milan. Saat masih dinahkodai Luciano Spalletti, Inter hanya mampu finis di peringkat ke-4 secara berturut-turut.
Dengan hadirnya Conte, manajemen klub berharap jika Inter bisa merusak dominasi Juventus di Serie A Italia. Sebagai pelatih yang pernah menjadi bagian dalam mendominasi Serie A Italia, maka akan sangat mungkin jika Conte bakal memberikan perlawanan sengit kepada Juventus.
Mengingat, Conte memiliki catatan yang sangat sempurna saat masih berkarier bersama Juventus. Menurut laporan Sportskeeda, Conte mampu membuat Bianconeri tak terkalahkan selama 49 laga.
Apalagi, Conte sudah memiliki beberapa pemain baru yang juga punya nama besar di skuatnya, seperti Diego Godin dan Romelu Lukaku. Pendukung setia Inter pun sangat yakin jika tim kesayangannya bisa berbicara banyak pada musim 2019/20 ini.
Marco Giampaolo (AC Milan)
Dibandingkan dua nama di atas, nama Marco Giampolo memang tidak begitu familiar. Mengingat, Giampaolo belum pernah duduk di kursi kepelatihan tim besar Serie A Italia sepanjang kariernya.
Tak hanya itu, pelatih berusia 52 tahun ini juga belum memiliki prestasi dan tidak pernah membawa timnya masuk dalam zona Liga Champions. Bersama AC Milan, tanpa alasan apapun, dirinya wajib melakukan hal itu.
Meski demikian, nyatanya Giampaolo memiliki strategi yang sangat apik, khusunya dalam hal menyerang. Dirinya mampu membuat tim sekelas Sampdoria menjadi salah satu klub yang paling produktif sepanjang musim lalu.
Terhitung, Sampdoria mampu mengumpulkan 60 gol di Serie A Italia musim lalu. Hanya ada empat tim yang mampu melebihi torehan gol itu, yakni AS Roma (66 gol), Juventus (70 gol), Napoli (74 gol), dan Atalanta (77 gol).
Dengan begitu, ada ambisi yang sangat besar bagi para pendukung setia AC Milan untuk melihat kembali kegarangan Rossoneri di atas lapangan.