Liga Indonesia

Jor-joran di Bursa Transfer, Ini Harapan CEO PSIM Yogyakarta

Sabtu, 24 Agustus 2019 19:51 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Laga pertandingan antara PSIM Yogyakarta VS Persiba Balikpapan. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Laga pertandingan antara PSIM Yogyakarta VS Persiba Balikpapan.

INDOSPORT.COM - PSIM Yogyakarta jor-joran di bursa transfer paruh kedua Liga 2 2019. Tak tanggung-tanggung, tujuh pemain papan atas didatangkan untuk berkostum tim Laskar Mataram di sisa kompetisi.

Mereka gelandang Timnas Indonesia U-22, Witan Sulaeman, Nugroho Faturohman (eks Persija Jakarta), Saldi Amiruddin (PSM Makassar), Hendra Wijaya (PSM Makassar), Ahmad Markus Bachtiar (Barito Putera), Syaiful Indra Cahya (Semen Padang), dan Sutanto Tan (Bali United).

Kecuali Bachtiar, pemain lain sudah menjalani debut saat mengalahkan Persiba Balikpapan, 2-1 di Stadion Mandala Krida, Kamis (22/08/19).

Biaya besar tentu digelontorkan untuk mendatangkan pemain-pemain level kasta tertinggi. CEO PT PSIM Jaya, Bambang Susanto, tak menampik akan hal tersebut.

"Pasti biasanya meledak. Tapi kami memang ingin all-out karena tekad semua adalah promosi ke Liga 1," kata Bambang, Sabtu (24/08/19).

"Memang, Tuhan yang menentukan hasilnya. Tapi setidaknya kita usaha semaksimal mungkin," tambahnya.

Tak hanya soal gelontoran dana, Bambang juga menceritakan perjuangan berat untuk mendapatkan jasa para pemain itu. Manajemen disebutnya harus meyakinkan tim-tim pemilik sebelumnya dan harus bersaing dengan klub Liga 1.

Ia pun mencontohkan, negosiasi dua gelandang baru, Sutanto Tan dan Witan Sulaeman, yang berjalan cukup alot. Bagaimana tidak, selain dengan personal, klub asalnya pun tidak begitu saja melepas pemainnya untuk hijrah menuju Laskar Mataram.

"Tidak mudah karena seperti Sutanto Tan itu dealnya benar-benar last minute sekali ya. Pak Pieter Tanuri (Owner Bali United) sempat tidak mau kasih dan ditawarin klub Liga 1 yang lain. Tapi ya kita memanfaatkan pertemanan dengan Pak Pieter, sehingga transfer ini akhirnya terealisasi," ujar pria yang juga seorang pengusaha.