INDOSPORT.COM – Ada banyak hal yang bisa kita teladani dari kelompok suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) di Liga 1 2019.
Hubungan romantis antara PSS Sleman dengan Brigata Curva Sud memanglah unik dan berbeda dibanding klub-klub Liga 1 lain.
Di tengah maraknya para suporter klub yang cenderung menyerukan permintaan agar sang pelatih pergi ketika peforma tim menurun, BCS justru sangat mendukung Seto Nurdiantoro.
Perasaan didukung oleh suporter itu yang tidak didapatkan oleh Djajang Nurdjaman saat masih menangani Persebaya Surabaya. Pun begitu dengan Jacksen F. Tiago yang diteriaki Jacksen out ketika masih di Barito Putera.
Sedangkan Seto Nurdiantoro, sangatlah beruntung masih didukung oleh BCS untuk tetap menangani PSS Sleman. Padahal PSS Sleman sempat alami krisis dan terlempar dari 10 besar akibat sulit meraih kemenangan dalam beberapa laga.
Akan tetapi Brigata Curva Sud tidak pergi, mereka tetap berdiri mendukung Seto Nurdiantoro yang dianggap berjasa mengantarkan PSS Sleman menjuarai Liga 2 musim lalu.
Akhirnya sikap sabar dari BCS membuahkan hasil di mana Seto Nurdiantoro mulai menemukan solusi.
PSS Sleman pun saat ini berada di posisi kelima yang itu semua dikarenakan Seto Nurdiantoro dapat bekerja dengan tenang karena tidak diancam untuk dipecat dan masih mendapatkan dukungan penuh dari suporternya dengan berbagai koreografi yang kreatif.
Tak hanya sekadar peringkat kelima, PSS Sleman juga dibawa oleh Seto Nurdiantoro tampil begitu fantastis saat mengalahkan PSM Makassar.
Sempat tertinggal 0-2 dari PSM Makassar, PSS Sleman mampu bangkit dan menang dengan skor 3-2. Kebangkitan yang dialami PSS Sleman pun langsung disikapi dengan positif oleh Brigata Curva Sud.
Mereka menggalang dana yang terkumpul hingga sekitar 200 juta rupiah untuk dijadikan sebagai bonus bagi para pemain PSS Sleman agar bisa bertanding lebih semangat lagi.
Tak hanya tidak mencela pelatih dan memberi bonus, bentuk dukungan lain dari BCS kepada PSS Sleman juga pernah dilakukan dan layak diteladani. Bentuk dukungan itu adalah dengan melakukan pemogokan tidak datang ke stadion.
Pemogokan itu pernah dilakukan BCS saat laga perdana Piala Presiden 2019 antara PSS Sleman melawan Madura United.
Mungkin sepintas terlihat BCS seperti mencari gara-gara dengan PSS Sleman, tapi ternyata sekali lagi pemogokan itu ada tujuannya.
Yaitu mendesak pihak manajemen agar lebih profesional lagi dalam hal mengembangkan pemain muda, mess, peran ofisial media, hingga standar operasional prosedur yang jelas.
Hasilnya, di luar dugaan PSS Sleman mau mengalah dengan mengikuti permintaan BCS. Dengan sejumlah aksi tersebut, tujuan BCS hanya satu agar PSS Sleman bisa bangkit.
Akhirnya, segala bentuk dukungan telah dilakukan BCS, mulai dari memberikan bonus, percaya dan sabar dengan pelatih hingga mengkritik yang membangun merupakan cara dari mereka tempuh untuk mendukung PSS Sleman dan itu patut kita teladani.