INDOSPORT. COM - Alexis Sanchez akan segera memulai babak baru dalam karier sepak bolanya. Pemain berkebangsaan Chile itu pada musim 2019/20 dipastikan hijrah dari Manchester United menuju Inter Milan.
Kepastian terkait kabar ini dibongkar oleh seorang jurnalis kawakan Italia, Fabrizio Romano. Melalui media sosial, Fabrizio mengungkap kalau Sanchez bakal merapat ker Inter Milan dengan status pinjaman, tanpa opsi pembelian di akhir musim.
Sosok Sanchez sendiri kabarnya akan tiba di Milan mulai Kamis (29/08/19) mendatang. Momen ini pun bakal jadi kali kedua Sanchez bisa menghiasi kancah Serie A Italia, setelah dahulu pernah memperkuat Udinese dari tahun 2008 hingga 2011.
Bila melihat kabar tersebut, mungkin banyak yang akan berpendapat bahwa logika transfer Inter Milan cukup aneh. Maklum saja, Sanchez sejak berkostum Manchester United pada 2018 lalu seakan kehilangan sinarnya.
Bayangkan saja, Sanchez selama membela Manchester United baru bisa mencetak lima gol serta sembilan assists dari 45 penampilan. Kalau dihitung secara presentase, rasio ketajaman Sanchez hanya satu gol per sembilan laga.
Sebuah fakta yang sangat menurun ketimbang catatannya bersama Arsenal dulu. Semasa masih menjadi bagian skuat Meriam London, Sanchez mampu mencetak 80 gol dari 166 laga, atau secara rasio sekitar satu gol per dua pertandingan.
Kondisi Inter Milan
Namun kalau diterka lebih jauh, bukan mustahil Sanchez bisa mengambil peran krusial bagi Inter Milan. Terlebih bila melihat kondisi skuat yang dimiliki Inter Milan saat ini.
Inter Milan bersama pelatih anyarnya, Antonio Conte, nampak mengandalkan skema 3-5-2. Skema seperti ini sudah membuahkan hasil manis kala Inter Milan menang 4-0 atas Lecce pada laga pekan perdana Serie A Italia 26 Agustus 2019 lalu.
Sayangnya, ada sebuah lubang kecil yang masih terlihat dari strategi racikan Conte itu. Inter Milan terlihat kekurangan stok pemain pada barisan penyerangnya.
Conte kemarin mengandalkan duet Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku untuk mengisi lini depan. Lukaku bisa mencetak satu gol, sementara Martinez membukukan satu assists plus kartu kuning.
Akan tetapi, dalam daftar pemain di bangku cadangan, tak ada satu pun pemain yang bisa diandalkan untuk menjadi pelapis Martinez dan Lukaku. Terlepas dari kontroversi Mauro Icardi yang masih membara, paling hanya ada penyerang belia 17 tahun, Sebastuano Esposito yang pasti masih minim pengalaman.
Krisis lini depan, Conte bahkan sampai memaksakan seorang Matteo Politano yang merupakan seorang winger. Politano dimainkan pada menit ke-78 untuk menggantikan Martinez di posisi penyerang.
Kualitas Alexis Sanchez
Kekurangan Inter Milan atas stok bomber sepertinya bisa teratasi dengan kehadiran Sanchez. Walau terbiasa menempati posisi winger kiri, Sanchez juga cukup piawai apabila ditempatkan sebagai seorang penyerang.
Jika tidak percaya, mari lihat rekam jejak perjalanan karier Sanchez selama ini. Berdasarkan data dari situs Transfermarkt, Sanchez sudah 53 kali sepanjang karier klubnya ditempatkan sebagai seorang penyerang.
Sanchez sendiri berhasil menorehkan 30 gol serta 16 assists ketika bertugas menjadi juru gedor tim. Jika dihitung secara rasio, berarti peluang Sanchez untuk mencetak skor adalah sekitar 0,57 gol per laga.
Catatan Sanchez malah lebih bagus ketimbang Martinez, yang kini jadi andalan lini depan Inter Milan. Selama bertugas sebagai penyerang, Martinez mampu menorehkan 32 gol dari 73 penampilan, atau rasio peluangnya adalah 0,41 gol per laga.
Segala data di atas masih ditunjang lagi dengan pengalaman Sanchez yang dahulu pernah merumput di Serie A Italia bersama Udinese. Sanchez diyakini tak perlu lagi masa adaptasi dengan atmosfer sepak bola Italia berkat jam terbangnya itu.
Ya, secara data dan rekam jejak karier, Sanchez memang terlihat sesuai dengan kebutuhan terkini Inter Milan. Namun, Inter Milan harus tahu, bahwa tak menutup kemungkinan pula Sanchez akan kembali melakukan hal serupa seperti saat dirinya di Manchester United.