INDOSPORT.COM – Perkembangan dunia digital dan media sosial turut memudahkan interaksi meski terlibat jarak yang cukup jauh, misalnya antara seorang pemain sepak bola dan penggemarnya yang ada di berbagai belahan dunia.
Namun apa jadinya jika media sosial justru disalahgunakan, hingga menjadi wadah komentar bernada rasisme oleh sejumlah penggemar sepak bola yang tertuju kepada salah satu pemain?
Itulah yang dirasakan oleh sejumlah penggawa Chelsea, yang akhir-akhir ini terus menerima komentar rasis, bahkan tak menutup kemungkinan berasal dari penggemarnya sendiri.
Baru-baru ini sasaran rasis jatuh kepada bek Kurt Zouma, yang mencetak gol bunuh diri hingga Chelsea harus bermain imbang 2-2 saat menjamu Sheffield United, Sabtu (01/09/19) kemarin.
Hal itu pun menjadi perhatian manajer Frank Lampard, yang secara khusus merencanakan pertemuan dengan pihak media sosial untuk mencari solusi terkait maraknya komentar rasis terhadap penggawa Chelsea.
“Kami harus melihat media sosial dan platform lainnya, dan memberikan tanggung jawab kepada orang-orang yang terdaftar, sehingga mereka dapat dikejar untuk itu (tanggung jawab),” jelas Lampard seperti dilansir dari laman The Star.
“Saya pikir kami memiliki rencana untuk melakukan itu,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, pihak Twitter pun merencanakan pertemuan dengan Manchester United dalam kampanye anti-rasisme Kick It Out dalam beberapa minggu mendatang. Tak menutup kemungkinan jika kampanye serupa akan meluas ke berbagai klub Liga Inggris.
“Kami selalu menjaga dialog terbuka dan sehat dengan mitra kami, tetapi kami tahu kami perlu berbuat lebih banyak untuk melindungi pengguna kami,” sebut pihak Twitter pada 21 Agustus lalu.