INDOSPORT.COM - Jelang pertandingan Serie A Italia nanti malam, yakni Derby della Capitale antara Lazio vs AS Roma, Minggu (01/09/19) pukul 23.30 WIB, menarik untuk membahas hubungan panas antara suporter kedua tim.
Pertemuan dua klub ibu kota Italia itu memang selalu menyajikan rivalitas yang tinggi. Rivalitas Lazio vs AS Roma, juga terjadi karena suporter kedua kubu saling bersitegang setiap bertemu.
Selain AC Milan vs Inter Milan, derby antara Lazio vs AS Roma patut disaksikan karena kisah unik di balik rivalitas kedua klub ibu kota tersebut.
Di mana salah satu sosok pemimpin di Italia, Benito Mussolini berniat untuk membuat sebuah tim sepak bola yang kuat dari kota Roma. Dia pun menggabungkan hampir seluruh klub kota Roma yang kemudian diberi nama AS Roma pada tahun 1927 silam.
Namun, Lazio yang sudah berdiri sejak 1900 ogah untuk ikut bergabung dan menolak merger yang diusung salah satu pemimpin Italia saat itu. Sejak itu, Lazio dan AS Roma pun terus bersaing menjadi yang terbaik di kota Roma.
Hingga kini, saat kedua klub ibu kota Italia itu bertemu, selalu ada tensi tinggi sampai pihak operator Liga Italia selalu menyelenggarakan pertemuan Lazio vs AS Roma setiap musimnya di siang hari.
Di balik rivalitas AS Roma dan Lazio, tentu saja ada kisah unik yang datang dari kubu suporter. Seperti aksi tak masuk akal yang dilakukan oleh para Ultras Lazio karena membenci AS Roma.
Aksi Tak Masuk Akal Ultras Lazio
Yang mereka lakukan adalah menyuruh klub kesayangan untuk mengalah pada lawan, sehingga klub rival AS Roma tak merengkuh Scudetto pada Serie A Italia musim 2009/10 silam.
Kita jelaskan lebih dulu kondisi yang terjadi saat Serie A Italia musim 2009/10 silam itu. Di mana AS Roma dan Inter Milan memang kejar-kejaran poin hingga akhir musim untuk menentukan gelar juara liga.
Aksi ini terjadi pada giornata ke-36, saat Lazio vs Inter Milan di Stadion Olimpico Rome. Pertandingan ini sebenarnya memang sangat penting untuk kedua tim.
Saat itu, Inter Milan harus memenangi pertandingan jika ingin lebih dekat dengan Scudetto Serie A Italia 2009/10 karena akan menggeser AS Roma dari puncak klasemen sementara jelang akhir musim.
Lazio juga harusnya memenangi pertandingan ini guna menjauhkan mereka dari jeratan degradasi. Karena saat itu, Lazio masih tertahan di urutan ke-17 dan hanya terpaut empat poin dari peringkat teratas zona degradasi.
Tapi apa yang dilakukan oleh Ultras Lazio malam itu benar-benar di luar nalar. Alih-alih mendukung timnya untuk meraih tiga poin di kandang sendiri, mereka malah menyuarakan chants membela Inter Milan.
Dukung Inter Milan Kalahkan Lazio
Bahkan banyak bendera Inter Milan dan spanduk-spanduk dukungan untuk Nerazzuri yang dipasang oleh Ultras Lazio sendiri. Sebaliknya, ada juga beberapa spanduk yang diperuntukkan kepada para pemain Lazio, tapi berisi ancaman.
Seperti spanduk bertuliskan, "Nando (Fernando Muslera - kiper Lazio saat itu), biarkan bola masuk ke gawangmu dan kami akan tetap sayang kamu."
Ada juga spanduk yang ditujukan kepada Mario Zarate, striker Lazio saat itu. Yang berbunyi, "Zarate, sampai kau mencetak satu gol, kami sudah siapkan paket untuk memulangkan kamu ke Buenos Aires."
Selain spanduk, ada juga teriakan-teriakan mau pun chants yang terdengar cacian dan makian dari Ultras Lazio kepada para pemain timnya sendiri. Caci maki itu terdengar saat ada pemain Lazio yang menciptakan peluang, atau kiper mereka menepis peluang Inter Milan.
Terlihat jelas bahwa Ultras Lazio lebih memilih tim kesayangannya degradasi ke Serie B Italia ketimbang melihat klub satu kota meraih gelar Scudetto di musim itu.
Semua intimidasi dari suporter sendiri ke pemain Lazio akhirnya berbuah gol untuk Inter Milan. Tandukan Walter Samuel memberikan keunggulan 1-0 untuk Inter sesaat sebelum turun minum.
Saat Lazio kebobolan, para ultras yang memang biasa mendukung timnya di tribun bagian selatan itu, menyanyikan chants yang bernada bahagia.
"Oh, Nooo Roma! Scudetto Game Over, Roma!" bunyi dari nyanyian Ultras Lazio saat timnya kebobolan.
Babak kedua mental para pemain Lazio melihat suporter mereka begitu makin jatuh. Kesalahan pun terus mereka lakukan hingga menit 70, Thiago Motta menambah keunggulan Inter menjadi 2-0, yang juga menjadi skor kemenangan di akhir pertandingan.
Usai pertandingan tersebut, aksi tak masuk akal Ultras Lazio itu mendapat banyak respons dari berbagai pihak. Rosella Sensi, selaku Presiden AS Roma saat itu benar-benar kesal dengan aksi Ultras Lazio.
"Saya ingatkan semua, bahwa musim ini (musim 2009/10) kami sudah sepakat untuk mengurangi ketegangan, tapi lihat saja yang terjadi. Mereka malah bertindak seperti ini," ucap Rosella Sensi sambil geleng-geleng kepala, dilansir dari Football Italia.
Jose Mourinho, yang saat itu menjadi Pelatih Inter Milan juga memberikan komentar singkat tentang aksi Ultras Lazio, yang salah satunya juga memberi dukungan kepada dirinya.
"Saya tak pernah menyaksikan pertandingan yang seperti ini," ucap Mourinho mengaku kaget saat itu.
Asisten Manajer Lazio saat itu, Giovanni Lopez juga mengungkapkan kekecewaan mendalam dengan apa yang terjadi di pertandingan tersebut. Dia menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh Ultras Lazio, benar-benar membuat para pemain terpukul.
Entah apakah kemenangan atas Lazio yang cukup kontroversial ini berpengaruh atau tidak, yang pasti Inter Milan berhasil meraih Scudetto Serie A Italia 2009/10. Sementara Lazio juga beruntung tak degradasi di akhir musim itu.
Namun aksi tak masuk akal Ultras Lazio itu juga berbuntut panjang, di mana Presiden Lazio, Claudio Lotito sangat marah dan kembali mengaktifkan nomor punggung ke-12 dari pensiun.
Tadinya, pada tahun 2003 silam, Lazio memang mengistirahatkan nomor punggung 12 untuk menghormati para fans dan ultras sebagai pemain ke-12 mereka. Tapi setelah aksi tersebut, nomor 12 kembali diaktifkan dan sudah ada yang memakai di musim 2010/11.
Selalu ada kisah menarik dari pertandingan derby ibu kota, Lazio vs AS Roma. Sangat menarik dinantikan laga Derby della Capitale yang akan digelar pukul 23.00 WIB nanti malam.