INDOSPORT.COM – Klub sepak bola Manchester United seakan kehilangan ruh yang selama ini membuatnya menjadi salah satu klub terbaik di dunia. Ada apa dengan sang Setan Merah?
Liga Inggris musim 2018/19 lalu, Manchester United hanya mampu finish di peringkat keenam klasemen akhir, dan keluar dari jajaran finalis kualifikasi Liga Champions. Kini di awal musim 2019/20, Manchester United lagi-lagi mengawali langkahnya dengan catatan kurang baik.
Skuat besutan Ole Gunnar Solskjaer hanya mampu meraih satu kemenangan dari empat laga perdana musim ini, sementara dua laga berakhir imbang, dan satu kekalahan menyakitkan dari Crystal Palace di Old Trafford, Sabtu (24/08/19) lalu.
Sejumlah pemain pilar musim lalu yang tak sesuai dengan skema permainan Solskjaer pun satu-persatu hengkang atau dilepas ke berbagai klub. Praktis, Manchester United harus membentuk formasi baru yang bahkan belum teruji ketajamannya dalam persaingan Liga Inggris.
Lantas, apa yang salah dalam permainan Manchester United ala Ole Gunnar Solskjaer, yang sejatinya adalah salah satu pemain legenda Setan Merah?
Pertanyaan tersebut dapat terjawab dengan melihat hasil pertandingan Manchester United di empat laga perdana musim ini.
Pekan awal menjamu Chelsea di Old Trafford, Manchester United sempat mengejutkan dengan unggul telak 4 gol tanpa balas. Namun harapan yang dibangun di laga perdana harus tenggelam saat Paul Pogba dan kawan-kawan ditahan imbang 1-1 oleh Wolves.
Manchester United seakan hilang fokus meski sudah unggul terlebih dahulu melalui gol Anthony Martial di babak pertama. Kesalahan itu kembali terulang saat menjamu Crystale Palace, dan keteledoran di babak perpanjangan waktu memaksa United mengaku keunggulan tim tamu.
Seolah tak belajar dari pengalaman, kesalahan yang sama lagi-lagi dilakukan pada laga kontra Southampton, Sabtu (31/08/19). Sempat unggul cepat melalui gol Daniel James di menit kesepuluh, Soton lantas menyamakan kedudukan di babak kedua.
Catatan lainnya yang perlu dibenahi Ole Gunnar Solskjaer tentu saja pemilihan sejumlah pilar di lini belakang. Nampak sekali jika barisan pertahanan United sangat lemah terhadap bola-bola atas.
Dua bek tengah yang diturunkan menghadap Soton, Harry Maguire dinilai kurang dalam hal kecepatan, sementara Victor Lindelof tidak memiliki fisik yang kuat untuk berduel. Blunder fatal telah dilakukan manajemen karena mengasingkan sosok Chris Smalling yang selama ini menjadi motor di lini pertahanan.
Ole Gunnar Solskjaer juga mengaku jika finishing anak asuhnya masih belum maksimal, sebab cukup banyak peluang yang tercipta dari penggawa Man United dalam laga kontra Soton.
“Kami mendapatkan performa yang kami inginkan, dan pada fase itu kami harusnya mencetak gol kedua, ketiga, dan menyelesaikan laga,” sebut Solskjaer dikutip dari BT Sports.
Rasanya Ole Gunnar Solskjaer juga telah menyadari apa yang harus ia benahi jika melihat empat laga perdana Manchester United musim ini. Menarik untuk menunggu kejutan apa yang akan ia berikan untuk membawa Setan Merah kembali ke jalur kemenangan, dan meraih kembali kejayaan yang pernah ada dalam sejarah Liga Inggris.