Liga Indonesia

Dikritik Jarang Blusukan Lagi, Begini Komentar Berkelas Indra Sjafri

Senin, 2 September 2019 09:05 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Indra Sjafri saat memberi intruksi kepada salah satu peserta dalam coaching clinic di Lapangan Sidakarya, Denpasar, Minggu (1/9/19). Foto: Nofik Lukman Hakim Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Indra Sjafri saat memberi intruksi kepada salah satu peserta dalam coaching clinic di Lapangan Sidakarya, Denpasar, Minggu (1/9/19). Foto: Nofik Lukman Hakim

INDOSPORT.COM - Pelatih Indra Sjafri membantah sudah meninggalkan hobi blusukan mencari pemain muda bertalenta. Aktivitas ini masih terus ia lakukan, namun bukan dalam rangka mencari pemain timnas Indonesia U-23.

Sebuah hal yang kurang tepat jika metode blusukan digunakan untuk melengkapi skuat Indonesia U-23. Pasalnya, dalam kategori usia ini sebagian besar pemain sudah mengikuti kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

Untuk itu, blusukan mencari pemain berusia 22 tahun kurang tepat, bahkan saat ini PSSI sudah memutar kompetisi U-15, U-16, U-17, serta U-19. Tugas para pelatih belakangan lebih mudah dalam mencari pemain bertalenta.

"Jelas kurang tepat kalau saya bluskan mencari pemain untuk timnas Indonesia U-23. Sudah banyak pemain muda yang merumput Liga 1 atau Liga 2," ucap Indra Sjafri, Sabtu (31/8/19).

Indra Sjafri juga membantah aktivitas blusukannya sudah terhenti karena faktanya ia rutin menyediakan waktu untuk coaching clinic setiap hari Minggu. Pelatih berkumis tebal ini diketahui menggelar agenda tersebut di Lapangan Sidakarya, Denpasar pada Minggu (1/9/19) pagi.

Terdapat ratusan anak asal beberapa sekolah sepak bola di Bali yang ikut serta. Indra Sjafri mengadakan coaching clinic ini bekerja sama dengan PT Pegadaian (Persero).

"Saya masih rutin setiap Minggu ada coaching clinic. Dari kegiatan seperti inilah ada potensi untuk menemukan pemain berbakat usia 10 tahun, 12 tahun. Agenda ini tidak mengganggu jadwal saya di timnas juga," tutur Indra.

Indra Sjafri menilai, gairah sepak bola di Pulau Dewata tumbuh pesat sejak kehadiran Bali United dan anak-anak mulai merintis jalan untuk menjadi pesepak bola profesional. Dia berharap Serdadu Tridatu dapat membuka akademi di setiap kabupaten/kota di Bali.