INDOSPORT.COM – Legenda sepak bola Brasil, Cafu, tengah berduka. Putra sulungnya meninggal dunia di usia 30 tahun saat tengah bermain sepak bola bersama rekan-rekannya, Rabu (04/09/19).
Dilansir dari Sun Sport, putra sulung Cafu, Danilo Feliciano de Morales, mengalami serangan jantung setelah bermain bola selama 10 menit di halaman rumahnya di Sao Paulo.
Kejadian ini begitu mendadak. Awalnya, Danilo merasa tidak enak badan dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Albert Einstein. Namun, nyawanya tidak tertolong sebelum ditangani tim medis.
Danilo Feliciano de Morales merupakan putra tertua Cafu, legenda Timnas Brasil yang pernah dinobatkan sebagai bek kanan terbaik pada masanya sejak memenangkan Piala Dunia. Ucapan dukacita atas kepergian Danilo mengalir dari dunia sepak bola internasional.
“Sao Paulo Futebol Clube ikut berduka cita atas kematian Danilo, putra Cafu. Klub bersimpati dan mendoakan agar sang legenda, keluarga dan teman-teman diberi banyak kekuatan," demikian bunyi pernyataan klub Brasil, Sao Paulo.
Palmeiras, klub yang juga pernah diperkuat Cafu pun turut berduka, “Palmeiras Sports Society berduka atas kematian Danilo, putra Cafu, dan menyatakan belasungkawa kepada sang juara dunia dan keluarganya.”
Cafu sendiri pernah membela klub Liga Italia, AC Milan, pada periode 2003–2008. Bersama I Rossoneri, dia pernah memenangkan gelar Liga Champions pada 2006/07.
Dia pernah menjuarai liga bersama Sao Paulo sebelum pindah ke Eropa bersama Real Zaragoza dan memenangkan Piala Europa 1995. Ia lalu menghabiskan enam tahun di AS Roma dan memenangkan Serie A italia 2001, menyulap klub tersebut menjadi salah satu yang terkuat di Eropa.
Bermain di level internasional, Cafu mencatatkan 142 penampilan untuk Brasil selama kariernya dan turut memenangkan turnamen Piala Dunia dua kali, yakni pada tahun 1994 dan 2002.
Dia juga membantu Brasil meraih dua gelar Copa America sebelum akhirnya pensiun sebagai salah satu pemain sepak bola dengan nama besar di Brasil yang pernah ada.
Sebelumnya, duka juga menyelimuti dunia sepak bola, terutama mantan pelatih Timnas Spanyol, Luis Enrique. Putrinya yang masih 9 tahun meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker tulang.