INDOSPORT.COM – Gareth Bale menyebut dirinya dijadikan kambing hitam di balik keterpurukan Real Madrid musim lalu. Gara-gara hal tersebut, Bale bahkan sampai merasa tidak bahagia bermain untuk Los Blancos.
Musim 2018/19 tak ubahnya merupakan mimpi buruk bagi Real Madrid. Setelah tersingkir di fase gugur Liga Champions, mereka harus mengakhiri kompetisi LaLiga Spanyol di peringkat tiga, tertinggal jauh dari sang juara Barcelona.
Salah satu pihak yang disalahkan atas keterpurukan Real Madrid musim lalu adalah Gareth Bale. Performa buruk winger asal Wales itu disebut-sebut sebagai biang kerok kegagalan Los Blancos yang harus mengakhiri musim tanpa gelar juara.
“Saya bisa menyadari kalau saya dijadikan kambing hitam ketimbang (pemain) lainnya. Saya mengakuinya dan mungkin itu terasa tidak adil,” tutur Bale, dikutip dari Football Espana.
Musim lalu memang menjadi masa-masa sulit Gareth Bale selama kariernya di Real Madrid. Kedatangan kembali Zinedine Zidane di kursi pelatih Los Blancos pun tak mampu mengubah keadaan.
“Sepanjang musim lalu adalah masa-masa yang sulit, saya tidak bisa mengelaknya. Tidak hanya bagi saya, namun juga bagi tim. Saya tidak bisa berkata bahwa saya bermain dengan bahagia. Namun sebagai profesional, saya tetap ingin memberikan yang terbaik,” ungkap Bale.
Akibat performa buruk sepanjang musim lalu, nama Gareth Bale pun disebut-sebut masuk dalam daftar jual Real Madrid pada jendela transfer musim panas ini.
Sejumlah klub top Eropa seperti Manchester United, Inter Milan, dan Tottenham Hotspur disebut bersedia menampung Bale. Bahkan, salah satu klub kaya Liga Super China dirumorkan ingin memboyong pemain 30 tahun tersebut.
Namun pada akhirnya, Real Madrid tetap mempertahankan Gareth Bale. Awal musim 2019/20 ini, ia pun menjawab kepercayaan itu dengan selalu menjadi pilihan utama Zinedine Zidane di lini serang Los Blancos.