INDOSPORT.COM - Pelatih Blitar Bandung United Listieadi merasa kesal dengan kinerja wasit yang memimpin jalannya pertandingan antara timnya melawan tuan rumah Persibat. Laga tersebut merupakan lanjutan pekan ke-15 kompetisi Liga 2 2019 di Stadion Moh Sarengat, Kabupaten Batang, Sabtu (7/9/29) sore.
Mantan pelatih PSMS Medan ini mengaku kecewa dengan kinerja wasit Choirudin asal Daerah Istimewa Yogyakarta yang memimpin laga kemarin sore. Ia menyayangkan beberapa keputusan sang pengadil lapangan yang menurutnya berpihak pada kubu tuan rumah.
Kedua tim terpaksa bermain dengan 10 orang pada menit ke-60 hingga pertandingan berakhir setelah bek Blitar Bandung United yakni Fafa Muhammad Zuhud dan striker Persibat Dani Marvelous harus mendapatkan kartu merah.
"Selama saya di Liga 2 sangat capek melihat kelakukan wasit, mereka tidak mengedukasi, tidak menyelamatkan pemain, padahal kalau anak mereka yang bermain bola dan dihajar-hajar gitu bagaimana," ujar Liestiadi dengan nada geram.
"Semoga anak para wasit ini jika bermain bola tidak dihajar oleh lawan karena hukum karma berlaku," imbuhnya.
Liestiadi sendiri sebenarnya menerima keputusan wasit yang memberi kartu merah kepada para pemainnya, namun ia merasa kecewa saat beberapa kali pemain Persibat melakukan pelanggaran keras dan wasit Choirudin hanya diam saja.
"Oke kartu merah pada dua orang pemain bisa kami terima, namun saat Sandi Septian menghantam pemain saya harusnya kartu merah, kemudian beberapa kali pelanggaran untuk kami didiamkan saja, sementara saat pemain Persibat tersenggol langsung ada peluit," jelasnya.
Dia bahkan mengecam kursus yang dilakoni para wasit jika di lapangan keputusan kontroversial terus terjadi. Bahkan, Liestiadi juga mengatakan bahwa wasit-wasit yang tidak adil ini bisa membawa Indonesia ke Piala Dunia jika mereka yang memimpin laga-laga Timnas.