Liga Indonesia

Jika Terpilih Jadi Ketum dan Waketum, Arif-Doni Janji Pecat Seluruh Staf PSSI

Selasa, 10 September 2019 08:35 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Acara deklarasi Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi untuk maju sebagai Caketum dan Cawaketum PSSI periode 2020-2024 pada Senin (09/09/19) di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta. Copyright: © Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Acara deklarasi Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi untuk maju sebagai Caketum dan Cawaketum PSSI periode 2020-2024 pada Senin (09/09/19) di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta.

INDOSPORT.COM - Memutuskan untuk maju di bursa pemilihan Ketum dan Waketum PSSI menemani rekannya, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi yang kini menjabat selaku CEO Bandung Premier League pun berani untuk membuat gebrakan besar.

Pada acara deklarasi bertajuk “ABDI For PSSI 2.0”, Senin (09/09/19) di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Doni Setiabudi selaku Cawaketum PSSI pun mengungkapkan salah satu janji besarnya jika ia dan pasangan terpilih menjadi pimpinan PSSI.

"Hal yang pertama kali akan saya lakukan ketika terpilih menjadi pimpinan PSSI adalah mengeluarkan seluruh staf PSSI, setelah itu saya buka rekrutmen terbuka untuk masyarakat Indonesia yang mampu dan berintegritas untuk gabung di PSSI," tutur Doni di depan awak media dengan tegas, Senin (09/09/19).

Ia tidak menampik bahwa janjinya ini tidak akan mudah untuk direalisasikan. Namun pria yang kerap disapa Kang Jalu ini juga menjamin bahwa mengganti seluruh lapisan lama struktur organisasi PSSI dan memulainya dari nol itu juga bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi.

“Ya memang tidak mudah. Namun, saya pastikan juga bahwa ini bukan sesuatu hal yang sulit."

"Jadi artinya kalau mau bersih dari awalnya memang harus bersih, mulai dari niat kami hingga seluruhnya,” sambungnya.

Doni sadar bahwa keputusannya untuk ikut serta mencalonkan diri menjadi bagian teratas dari federasi sepak bola yang dihantui segudang masalah merupakan keputusan yang luar biasa besar.

Untuk itu, ia mengaku sudah siap mental dan siap bertanggungjawab dengan segala rancangan dan kebijakan yang dibuatnya bersama Arif Putra Wicaksono.

“Memang iya ada risiko besar, tapi sejak kami mendeklarasikan untuk maju di 2020 itu menurut kami sudah berisiko besar, itu tidak jadi masalah buat kami. Selama bisa menjadi bagian dari perubahan sepak bola Indonesia, ya kenapa tidak?” pungkasnya.

5