INDOSPORT.COM - PSS Sleman kembali menunjukkan diri mampu keluar dari situasi kritis. Kemenangan tipis atas 1-0 tuan rumah Semen Padang di Stadion H. Agus Salim, Jumat (13/9/19), kemarin sore menjadi buktinya.
Padahal, PSS terbang ke Tanah Minang dengan skuat minimalis atau 17 pemain. Sebanyak lima nama masih berkutat dengan cedera, mulai dari gelandang asing Brian Ferreira, kapten Bagus Nirwanto, Dave Mustaine, Arie Sandi, hingga Purwaka Yudi.
Sementara itu, satu nama lain, yakni striker Kushedya Hari Yudo juga terpaksa absen karena akumulasi kartu kuning. Kehilangan banyak pilar tentu mengurangi kekuatan PSS Sleman, tapi toh mereka tetap saja bisa meraih poin penuh.
Pelatih Seto Nurdiyantoro membongkar faktor penting yang membuat tim tetap tampil impresif. Kemauan semua pemain untuk bekerja keras dan menunjukkan kualitas diri menjadi salah satu kunci.
"Pemain masih ada kemauan dan perjuangan untuk meningkatkan prestasi baik secara individu maupun tim. Terpenting anak-anak punya motivasi yang lebih," kata Seto, Sabtu (14/9/19).
Tak hanya itu, mayoritas pemain PSS Sleman tak hanya fasih beroperasi di satu posisi, namun juga di beberapa pos lain. Rangga Muslim Perkasa misalnya, dia bisa bermain sebagai winger maupun gelandang tengah.
Lalu Jajang Sukmara maupun Bagus Nirwanto yang bisa beroperasi sebagai full back kanan dan kiri. Belum lagi putra asli Sleman, Wahyu Sukarta, fasih ditempatkan sebagai gelandang bertahan maupun stopper.
"Kami bersyukur ada banyak pemain yang tak hanya bisa mentas di satu posisi saja. Mereka bisa beroperasi di pos lain meskipun memang belum semaksimal habitat aslinya," tegas pelatih berusia 45 tahun itu.
Hingga kini, Seto Nurdiyantoro masih menanti progres rekrutmen pemain-pemain baru sebelum penutupan jendela transfer putaran kedua Shopee Liga 1 2019 pada Senin (16/9/29). Beberapa nama memang sudah disodorkan ke manajemen, namun belum berbuah hasil maksimal.
"Mungkin situasinya hampir sama. Sedari awal kami kesulitan merekrut pemain berbagai macam sisi, termasuk finansial juga. Kondisi pemain kebanyakan dari Liga 2, namun mereka mau bekerja," tandas eks bomber timnas Indonesia era 2000-an tersebut.