INDOSPORT.COM - Nasib kurang mengenakan menimpa rombongan tim Persib Bandung. Usai bertanding melawan Tira Persikabo, Sabtu (14/09/19), bus yang mereka tumpangi mendapat serangan dari orang yang tak dikenal.
Kejadian nahas itu terjadi selepas rombongan pemain dan ofisial Persib meninggalkan Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Dalam jalan menuju hotel, mereka mendapat serangan.
Tampak kaca bus yang mereka tumpangi pecah. Kejadian ini langsung diposting oleh akun Instagram pribadi pelatih Persib, Robert Rene Albert, @robertrenealber. Dalam video yang diunggah pelatih asal Belanda itu, diperlihatkan lubang besar bekas timpukan.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini kami rangkum tiga fakta terselubung terkait insiden pelemparan bus Persib Bandung.
1. 9 Jahitan
Atas pelemparan batu ini, dua pemain Persib Bandung pun menjadi korban. Mereka adalah Omid Nazari dan Febri Hariyadi.
Omid dan Febri mengalami luka di kepala sampai mengucurkan darah. Beruntung keduanya segera mendapat penanganan usai kejadian.
Dokter tim Persib, Raffi Ghani, menjelaskan kondisi terkini terkait insiden yang menimpa gelandang Omid Nazari.
"Jadi, batu besar itu mengenai pelipisnya Omid sehingga dia mengalami sobek dan pendarahan cukup banyak," kata Raffi seusai kembali dari rumah sakit seperti dikutip dari laman resmi klub.
"Total dia (Nazari) mendapatkan sembilan jahitan," ujar Raffi.
2. Lemparan Hanya Sekali
Dari keterangan fisioterapis Persib, Benidektus Adi, diketahui bahwa lemparan yang terjadi hanya satu kali.
Namun begitu, dampaknya cukup fatal karena benda yang dilemparkan adalah berupa batu besar yang melebihi kepalan tangan orang dewasa. Batu itu pun sanggup tembus masuk ke dalam bus.
"Kejadiannya sudah lumayan jauh (dari stadion) sih kayaknya, gelap juga, enggak kelihatan di mananya. Lemparan batu sekali, tapi batunya gede, lebih dari sekepal tangan dewasa,” ujar Beni.
3. Laporan Resmi
Atas kejadian terkutuk ini, Persib Bandung pun dipastikan akan melaporkannya ke PT LIB. Hal ini sesuai dengan keterangan dari manajer Persib, Umuh Muchtar.
Sebelumnya, Umuh Muchtar juga sempat menyesalkan kinerja Panitia Pelaksana Pertandingan tim tuan rumah.
Menurut Umuh, Panpel seharusnya bisa mengantisipasi dan melakukan pencegahan agar situasi tetap aman dan terkendali.
"Ya, cuma saya menyayangkan sama Panpel. Harusnya panpel yang lebih aktif dan cekatan meminta (penambahan personel pengamanan). Selanjutnya silakan saja tanyakan ke Panpel," ujar Umuh dikutip dari laman resmi klub.