INDOSPORT.COM - Bencana kabut asap sudah mengganggu aktivitas harian masyarakat di Pulau Sumatera dan Kalimantan, termasuk aktivitas klub sepak bola asal dua pulau tersebut, yakni Kalteng Putra FC dan PSPS Riau.
Kalteng Putra, klub yang memiliki homebase di Kota Palangka Raya tersebut sudah tiga bulan mengeluhkan tebalnya kabut asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di beberapa titik Kota Palangka Raya.
Situasi darurat yang menimpa ibukota Kalimantan Tengah itu juga membuat Laskar Isen Mulang harus membatalkan sejumlah agenda latihan di Stadion Tuah Pahoe, dan memilih untuk berlatih di lokasi lain yang tidak terpapar kabut asap.
Kini, pihak ofisial Kalteng Putra turut menyuarakan kegundahannya terkait kondisi alam Kalimantan melalui sosial media, salah satunya melalui akun Instagram @kaltengputra_id.
“Sudah kurang lebih tiga bulan Kalimantan Tengah diselimuti kabut asap, bahkan beberapa daerah Kalimantan Tengah dilanda kabut asap pekat yang parah,” tertulis dalam unggahan tersebut.
“Dampak negatif lainnya adalah aktivitas tim sepak bola Kalimantan Tengah pun terganggu, jadwal latihan Kalteng Putra pun beberapa kali mengalami pembatalan akibat udara di sekitar Stadion Tuah Pahoe yang juga dilanda kabut asap yang pekat.”
“Bantu Kalimantan Tengah bernapas dan biarkan sepak bola Kalimantan Tengah tetap berjalan,” tutupnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya menyatakan jarak pandang sudah terbatas karena tebalnya kabut asap di kota tersebut. Update per tanggal 16 September 2019, jarak pandang diperkirakan kurang dari 500 meter.
Padahal Kalteng Putra harus tetap berlatih sebagai persiapan menghadapi gelaran Shopee Liga 1 2019 menghadapi Perseru Badak Lampung FC pada Kamis (19/09/19), dan menjamu PSIS Semarang di Stadion Tuah Pahoe pada Selasa (24/09/19) mendatang.