Analisis Permainan Filipina vs Timnas Indonesia U-16: Benar-benar Bikin Lupa Senior
Sejak menit pertama pertandingan Timnas Indonesia U-16 memang sudah menguasai jalannya bola. Perpindahan bola dari kaki ke kaki dengan umpan pendek diterapkan dengan sangat baik oleh tim asuhan Bima Sakti.
Di menit menit awal pertandingan, Timnas Indonesia U-16 memang masih mencoba mencari celah dan memahami permainan lawan. Wajar jika masih banyak kesalahan dalam melepaskan umpan.
10 menit pertama, Marselino cs juga masih belum terlalu rapih dalam menyerang. Membangun serangan dari sisi sayap, masih berujung dengan penyelesaian yang kurang baik di depan gawang Filipina.
Terus menyerang pertahanan Filipina, Timnas Indonesia U-16 baru bisa cetak gol pada menit ke-37. Sepakan keras Ahmad Athallah dari luar kotak penalti akhirnya membuat Timnas U-16 unggul 1-0 sementara.
Setelah gol tersebut, Timnas U-16 tampak lebih percaya diri dalam membangun permainan. Dengan unggul 1-0, tim asuhan Bima Sakti mulai berani menggeser maju lini pertahanan, bahkan melewati garis tengah lapangan.
Terlihat dalam gol kedua Marselino yang berawal dari kerja sama apik Timnas Indonesia U-16. Sebanyak 8 penggawa Timnas U-16 mengepung pertahanan Filipina, dengan umpan satu sentuhan antar pemain.
Marselino yang berlari menusuk, langsung menyelesaikan peluangnya dengan sepakan mendatar yang tak bisa dijangkau kiper Filipina.
Gaya bermain seperti ini benar-benar membuat kita bisa melupakan Timnas Indonesia senior yang mencatat hasil minor di dua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada awal September lalu.
Karena permainan menyerang, Alfin Lestaluhu yang bermain di posisi bek sayap berhasil mencetak gol. Sepakan kerasnya dari sisi samping gawang Filipina, merobek jala dan membuat Timnas U-16 unggul 3-0.
Gol terakhir juga menjadi bukti bahwa strategi Timnas U-16 memajukan lini pertahanan berjalan dengan baik. Terlihat saat sang kapten, Marcell Januar Putra melepaskan umpan dari posisinya sebagai bek tengah, ke kotak penalti Filipina.
Aditiya Daffa Al Haqi berada di sana menjemput umpan tersebut. Sayang sekali bola yang diterima dengan dada, terlepas dari jangkauan Aditiya dan membentur tiang, beruntung Wahyu Agung ada di sana dan langsung melepas tembakan keras ke gawang yang kosong.
Permainan yang sangat menyerang dari Timnas Indonesia U-16 ini tentunya menghibur para pecinta sepak bola Tanah Air. Apalagi setelah melihat Timnas Indonesia senior yang menuai rentetan hasil minor dan permainan yang juga sangat jauh dari adik-adiknya.
Dengan tersisa tiga laga yang harus dihadapi Timnas Indonesia U-16 di Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 2020, salah satunya menghadapi China, lebih baik kita lupakan dulu senior dan mendukung adik-adik berbakat kita. Semangat Garuda Asia!