INDOSPORT.COM - Selain Syahrizal Mursalin Agri, berikut para talenta sepak bola berbakat yang lahir dan berasal dari provinsi Aceh. Siapa sajakah mereka?
Aceh memang dikenal sebagai salah satu provinsi penghasil bakat sepak bola terbaik di Tanah Air. Meskipun Liga 1 saat ini tak ada klub asal Aceh, namun beberapa pemain di klub besar Indonesia diketahui punya darah dari provinsi yang mempunyai julukan Serambi Mekkah ini.
Teranyar adalah Syaffarizal Mursalin Agri, mantan pemain Al Ahli di Liga Qatar ini resmi kembali ke Tanah Air dan akan memperkuat salah satu klub raksasa Liga 1, Persija Jakarta.
Kepastian bergabungnya Agri diumumkan langsung melalui konferensi pers yang digelar di kantor Persija, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (18/9/19).
Pemain yang lebih dikenal dengan nama Farri Agri tersebut mendapat kontrak hingga akhir musim Shopee Liga 1 2019 ini. Namun, Macan Kemayoran memberikan opsi perpanjangan kontrak dua tahun jika berhasil mencapai target yang diberikan.
Andhika Suksmana selaku Direktur Marketing dan Bisnis Persija Jakarta pun menegaskan bahwa Farri Agri akan menjadi pemain terakhir yang direkrut untuk putaran kedua Liga 1 2019 ini.
"Farri akan menjadi rekrutan Persija Jakarta yang terakhir di musim ini. Kehadirannya juga sekaligus melengkapi rekrutan formasi Persija Jakarta di putaran kedua," ucap Andhika.
Bergabungnya Syahrizal Mursalin Agri semakin memperkaya rasa Aceh di skuat Persija, pasalnya sebelum Agri jawara Liga 1 musim lalu ini juga sudah diperkuat dua pemain berdarah Aceh, mereka adalah Ismed Sofyan dan Fitra Ridwan.
Tak hanya dua pemain tersebut, nyatanya masih banyak lagi bakat sepak asal Aceh yang tersebar di berbagai klub besar Tanah Air bahkan hingga ke klub asing.
Berikut INDOSPORT.COM coba mengulas serta merangkum deretan para pemain bola berbakat asal Aceh yang sukses bersinar di Liga 1 dan liga luar negeri.
1. Syahrizal Mursalin Agri
Farri Agri adalah putra Indonesia kelahiran Lhokseumawe, Aceh 8 Agustus 1992. Lahir dengan nama lengkap Syaffarizal Mursalin Agri. Sejak kecil ia dibawa serta ikut orang tuanya yang bekerja di Qatar pada usia 4 tahun.
Bakat Farri Agri yang terus berkembang, membuat namanya mendapatkan perhatian dari Aspire Academy, pusat pelatihan bakat-bakat muda terbaik Qatar di berbagai bidang olahraga.
Bersama Aspire Academy, Farri Agri mendapatkan pelatihan pada medion 2007 hingga 2019, sebelum akhirnya kembali ke klub Al Khor yang diperkuatnya sejak awal karier di Qatar.
Salah satu gelar bergengsinya saat berkarier di Qatar adalah saat membawa Al Khor meraih gelar runner ajang GCC Champions League, atau turnamen sepak bola untuk klub dari semenanjung Arab pada tahun 2012/13.
2. Andri Syahputra
Tanah Lhokseumawe kembali melahirkan bakat sepak bola dan kali ini cukup bersinar di ranah Asia, adalah Andri Syahputra yang gemilang bersama klub Al Khor serta Al-Gharafa.
Bahkan bakatnya sukses membuat pelatih Timnas Qatar U-22 di ajang Piala Dunia U-20 2019 bulan Juni lalu. Hebatnya, dalam tiga laga fase grup yang dilakoni Qatar, Andri Syahputra selalu tampil sebagai pemain utama, tanpa pernah diganti sekalipun.
Sayangnya, langkah Andri Syahputra bersama Qatar U-20 hanya terhenti sampai babak grup saja. Qatar gagal lolos setelah terdampar di dasar klasemen Grup D.
3. Khuwailid Mustafa Ibrahim
Bakat Lhokseumawe tampaknya tak pernah berhenti, Khuwailid Mustafa Ibrahim jadi bukti nyata betapa 'mengerikannya' deaerah tersebut dalam melahirkan pemain sepak bola.
Pemain berusia 19 tahun itu sukses menjuarai Qatargas U-23 League atau Liga Qatar U-23 bersama timnya Al Duhail SC. Dilansir dari laman resmi QFA, Al Duhail U-23 memastikan diri menjadi juara Qatargas U-23 League atau Liga Qatar U-23 setelah menang telak atas Al Khuraitiyat U-23 dengan skor 8-0, Minggu (14/4/19) lalu.