INDOSPORT.COM – Laga pekan ke-19 Shopee Liga 1 2019 antara Borneo FC melawan Madura United pada Rabu (18/09/19) diwarnai penalti kontroversial. Protes penggawa Madura dengan ‘VAR’ dadakan pada akhir laga kemudian menjadi sorotan internasional.
‘VAR’ tersebut merupakan inisiatif penggawa Madura United setelah merasa dirugikan oleh keputusan sang pengadil, Nuzur Fadilah, pada menit ke-90+3. Saat itu, wonderkid Borneo FC yakni Muhammad Sihran Amrullah jatuh di kotak penalti Laskar Sape Kerrab usai berebut bola dengan Asep Berlian.
Sang wasit secara tiba-tiba memberikan hadiah penalti untuk tim tuan rumah. Hal tersebut langsung direspon dengan protes keras dari para pemain Madura United. Mereka baeranggapan bahwa jatuhnya Sihran bukan disebabkan oleh hadangan Asep.
Beto Goncalves dkk. kemudian berjalan ke pinggir lapangan dan tidak ingin melanjutkan pertandingan sebagai protes. Untuk meyakinkan sang wasit, Asep Berlian bahkan memberikan rekaman ‘pelanggaran’ tersebut kepada wasit lewat layar smartphone.
Namun, sang wasit tidak mau melihat rekaman tersebut karena telah yakin dengan keputusannya. Penalti tersebut akhirnya dilakukan pada menit ke-90+13. Lerby Eliandri yang maju sebagai eksekutor Borneo FC berhasil membobol gawang Muhammad Ridho.
Kejadian tersebut kemudian diunggah oleh akun Twitter TrollSports. Salah satu warganet bahkan merespon hal tersebut sebagai VAR dengan biaya murah. Adapun yang lainnya memprotes PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia yang tak kunjung memasang VAR untuk mengantisipasi kejadian ini.
VAR in Indonesia pic.twitter.com/FRXKqG2Wfb
— Troll Sports (@TroIISports) September 18, 2019
Gol penalti Lerby Eliandri sendiri membuat Borneo FC menang dengan skor 2-1. Madura United sendiri sempat unggul lewat Beto Goncalves (7’) sebelum Muhammad Sihran Amrullah mencetak gol pada menit ke-76.
Hasil ini membawa Borneo FC naik ke peringkat empat klasemen sementara dengan 29 poin dari 18 laga. Sedangkan, Madura United tetap bertahan di peringkat ketiga dengan perolehan 31 poin dari 19 laga.