INDOSPORT.COM - Duel akbar akan tersaji akhir pekan ini antara AC Milan vs Inter Milan dalam tajuk Derby della Madonnina di Stadion San Siro, Minggu (20/09/19) dini hari WIB.
AC Milan memang belum menampilkan performa terbaik mereka. Marco Giampaolo sebagai pelatih baru Rossoneri tampak masih kesulitan untuk menciptakan 'resep' jitu demi mengembalikan kejayaan klub tersebut.
Hal ini terbukti dari tiga laga awal Serie A Italia 2019/20, di mana Milan hanya mampu menang dua kali (1-0 lawan Brescia dan 1-0 lawan Hellas Verona) serta kalah satu kali (0-1 lawan Udinese di awal kompetisi). Meskipun menang dua kali, mereka hanya mampu mencetak satu gol tiap laga.
Sementara itu, Inter Milan memang sedang di atas angin sejak masuknya Antonio Conte sebagai pelatih beberapa waktu lalu.
Nerazzurri mampu memenangi tiga laga awal Serie A Italia 2019/20, yaitu 4-0 lawan Lecce, 2-1 lawan Cagliari, dan 1-0 lawan Udinese, hingga membuat mereka menorehkan sembilan poin.
Bahkan, Inter MIlan sementara ini sukses mengungguli Juventus sebagai juara bertahan Serie A Italia, yang memiliki tujuh poin.
Dengan kondisi ini, sejumlah hal menarik pun diyakini bakal terjadi di laga derby nanti.
Duel Sengit di Lini Tengah
Baik Antonio Conte maupun Marco Giampaolo merupakan dua pelatih yang menganut pakem sepak bola konservatif.
Berbeda dengan kebanyakan pelatih modern yang mengandalkan formasi 4-3-3, Antonio Conte setia kepada pakem 3-5-2 dan beberapa modifikasinya.
Begitu juga dengan Marco Giampaolo yang identik dengan formasi 4-3-1-2. Duel keduanya di laga Derby della Madonnina pun diyakini bakal berjalan seru dan penuh taktikal.
Formasi 3-5-2 dan 4-3-1-2 adalah formasi khas tim-tim Italia yang penuh strategi. Dengan menggunakan 3-5-2, Conte pun ingin memusatkan perhatian pada lini tengah.
Formasi 3-5-2 tidak menggunakan fullback sehingga serangan sayap diserahkan pada gelandang kiri dan kanan. Sementara dua gelandang tengah akan lebih menjaga kedalaman ketika tim tengah menyerang untuk menangkal serangan balik.
Untuk posisi gelandang kanan dan kiri, Conte mempercayakan pada peran Antonio Candreva dan Asamoah. Sementara dua gelandang di tengah ada Stefano Sensi dan Nicolo Barella. Satu lagi posisi gelandang bertahan ditempati oleh Marcelo Brozovic.
Sementara itu, dengan formasi 4-3-1-2 (yang terkadang berubah jadi 4-3-2-1), Marco Giampaolo ingin menjadikan Milan sebagai tim yang dominan dalam penguasaan bola.
Cara ini sudah terlihat di laga pramusim serta tiga laga perdana Serie A. Hanya saja hasilnya belum meyakinkan di mana Milan menang dua kali dan kalah sekali.
Pertemuan dengan Inter akan berlangsung seru lantaran formasi 4-3-1-2 dan 3-5-2 adalah pakem yang menitikberatkan pada penguasaan lini tengah.
Milan di bawah Giampaolo sejauh ini lebih mengandalkan bola dari kaki ke kaki ketimbang umpan lambung ke depan.
Maka menarik untuk melihat bagaimana serangan Lucas Paqueta, Suso dan Calhanoglu berhadapan dengan tiga gelandang Inter yang tampil ke dalam.
Jika Milan tak sigap dalam mengorganisir kembali formasi saat kehilangan bola, maka Inter siap menghukumnya dengan serangan cepat dari sisi sayap.
AC Milan yang Inferior
Baik Inter dan AC Milan tengah dalam situasi yang cukup berbeda. Walau menang di dua laga terakhir, AC Milan masih kesulitan mencetak gol.
Pada pertandingan pertama Milan kalah dari Udinese 0-1 dan menang dengan skor 1-0 atas Brescia dan Verona. Satu dari dua gol Milan di Serie A musim ini dicetak dari titik putih.
Sebaliknya, Inter Milan yang sukses menyapu bersih tiga laga awal Serie A mampu tampil tajam. I Nerazzurri berturut-turut mengalahkan Lecce 4-0, Cagliari 2-1, dan Udinese 1-0.
AC Milan pun menjadi tim yang tidak diunggulkan alias lebih inferior pada derby nanti. Penguasaan bola diprediksi bakal jadi milik Inter Milan begitu juga peluang-peluang yang diciptakan.
AC Milan terlihat masih membutuhkan waktu untuk bisa menyatu dengan strategi yang diterapkan Marco Giampaolo.
Ujian Konsistensi Conte
Laga melawan AC Milan akan jadi pembuktian bagi kedua pelatih, terutama Antonio Conte. Dalam beberapa musim belakangan Inter diuji dengan persoalan konsistensi.
Empat kemenangan beruntun yang diraih tentu saja dapat menaikan moral pemain serta kepercayaan diri Inter Milan dalam mengakhiri dominasi Juventus.
Inter terakhir kali kalah dalam derby kontra Milan di Serie A adalah dengan skor 0-3 pada musim 2015/16.
Sejak itu, Nerazzurri tiga kali mengalahkan Milan dan tiga kali meraih hasil imbang, termasuk dua kemenangan musim lalu (3-2, 1-0).