INDOSPORT.COM - Selama puluhan tahun derby panas Kota Milan menjadi ikon duel akbar di Eropa. Persaingan sengit antara dua tim raksasa sekota, Internazionale dan AC Milan, selalu ditunggu-tunggu.
Maklum saja, kedua tim selama ini memang dikenal sebagai salah satu tim terbaik di Italia dan Eropa. Tak jarang pertemuan keduanya menentukan posisi di papan atas klasemen.
Namun, menurunnya performa kedua tim dalam satu dekade terakhir membuat pamor Derby Milan menurun.
Akan tetapi, masa-masa suram itu sepertinya bakal segera berakhir. Baik AC Milan maupun Inter Milan kini sama-sama berbenah untuk menapaki jalan kebangkitan.
Fans AC Milan dan Inter Milan boleh berbahagia hati. Sebabnya, pada musim panas ini kedua tim menunjukkan sinyal kebangkitan yang positif.
Terutama di kubu Inter di mana mereka melakukan reformasi besar-besaran mulai dari skuat dan pelatih. Kedatangan pelatih sekaliber Antonio Conte diyakini bakal mengembalikan kejayaan Inter.
Pada musim panas ini Inter juga berbelanja pemain-pemain bagus seperti Nicolo Barella, Diego Godin, Stefano Sensi, dan tentu saja Romelu Lukaku.
Sementara di kubu Milan, ada sosok pelatih potensial Italia, Marco Giampaolo. Dengan sokongan dana dari Elliott Management, Milan telah berbelanja pemain-pemain potensial seperti Ismael Bennacer, Rafael Leao, Leo Duarte, sampai Theo Hernandez.
Duo Pelatih Konservatif
Baik Antonio Conte maupun Marco Giampaolo merupakan dua pelatih yang menganut pakem sepak bola konservatif.
Berbeda dengan kebanyakan pelatih modern yang mengandalkan formasi 4-3-3, Antonio Conte setia kepada pakem 3-5-2 dan beberapa modifikasinya.
Sementara untuk Marco Giampaolo, eks pelatih Empoli ini identik dengan formasi 4-3-1-2. Sama seperti Conte, formasi anutan Giampaolo pun sudah ditinggalkan banyak klub modern saat ini.
Duel keduanya di laga Derby della Madonnina pun diyakini bakal berjalan seru dan penuh taktikal. Maklum, berbeda dengan 4-3-3, formasi 3-5-2 dan 4-3-1-2 adalah formasi khas tim-tim Italia yang penuh strategi.