INDOSPORT.COM - Liverpool tampil fenomenal di awal Liga Inggris 2019-2020. Hingga pekan ke-6, The Reds masih nangkring di puncak klasemen dengan raihan 18 poin hasil sapu bersih enam laga.
Chelsea jadi korban teranyar rekor 100 persen Liverpool di Liga Inggris musim ini usai dikalahkan 1-2 di London. Dari semua euforia yang ada, Alexander-Arnold pun jadi sorotan.
Pelanggaran pada Mohamed Salah menciptakan peluang tendangan bebas dekat kotak penalti Chelsea. Alexander-Arnold pun segera mengambilnya dan mendendang bola sekeras mungkin. Boom! Gol tercipta Liverpool.
Sepuluh bulan sudah berlalu sejak Alexander-Arnold mencetak gol lagi bagi The Reds. Seringkali menjadi pemberi assist, Alexander-Arnold kembali mencetak gol di Stamford Bridge.
Gol yang lahir pada menit 14' itu sukses mengawali kampanye kemenangan Liverpool atas Chelsea. Kemenangan skuat asuhan Jurgen Klopp kemarin jadi yang ketiga dalam lima kali kunjungan terakhir ke Stamford Bridge.
Monster Set Piece
Gol Alexander-Arnold bukanlah gol satu-satunya yang lahir dari kondisi set-piece. Selepas itu, pada menit 40' Roberto Firmino mencetak gol sundulan usai menerima umpan silang dari Andy Robertson.
Gol Firmino ini pun menggenapi rekor gol situasi bola mati Liverpool di Liga Inggris sejak awal musim lalu menjadi 34 gol.
Liverpool pun resmi menjadi monster set piece. Selama periode ini, The Reds sudah mencetak setidaknya tujuh kali lebih banyak dari tim-tim lain di Liga Inggris.
Tak hanya mampu memanfaatkan set piece dengan apik. Jurgen Klopp juga sukses menyulap Liverpool jadi tim yang sulit dibobol.
Dari musim lalu hingga awal musim ini, Liverpool baru kebobolan 27 gol. Angka ini jadi yang paling sedikit dari semua peserta Liga Primer.
Kejelian Klopp
Kehebatan Liverpool dalam memanfaatkan situasi set piece tak terlepas dari kejeniusan Jurgen Klopp. Sejak musim 2017/18, Klopp memang mulai memperbaiki timnya secara bertahap.
Klopp mendatangkan pemain-pemain yang dapat memberikan keseimbangan. Klopp juga seperti 'berjodoh' saat menentukan tugas-tugas di lapangan termasuk pengambil set piece (free kick dan corner).
Dimulai dengan mendatangkan Xherdan Shaqiri, yang lihai dalam mengambil sepak pojok atau tendangan bebas, Klopp juga mendatangkan Virgil Van Dijk.
Tak cuma impresif menjaga pertahanan, dengan tubuhnya yang jangkung, Van Dijk terbukti jadi andalan dalam mencetak gol dari situasi bola sepak pojok.
Kondisi ini pun disempurnakan dengan keberadaan trio Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino. Baik Salah, Mane, maupun Firmino memiliki skill tinggi dalam mencetak gol melalui situasi apapun.
Firmino, misalnya, pemain asal Brasil ini memiliki insting tajam mencetak gol lewat kaki dan kepala. Sementara Mohamed Salah, selain mahir mencetak gol dari permainan terbuka, ia juga jadi pilihan utama penendang penalti.
Maka tak heran Liverpool mendapatkan manfaat terbesar dari situasi bola-bola mati alias set piece.