INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia Senior kehadiran sejumlah wajah baru jelang melawan Uni Emirat Arab. Bagaimana kekuatan dan kelemahan pemain-pemain baru ini?
Timnas Indonesia Senior akan kembali menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy akan melawan Uni Emirat Arab, 10 Oktober mendatang.
Timnas juga sudah merilis 25 nama pemain yang akan mulai mengikuti pemusatan latihan pada 1 Oktober di Jakarta. Dari 25 nama yang dipanggil, ada 12 nama yang sebelumnya tidak dipanggil saat melawan Malaysia dan Thailand.
Dari 12 nama baru tersebut, 3 orang diantaranya benar-benar merupakan wajah baru di Timnas Senior. Tiga nama tersebut adalah Wawan Hendrawan, Wawan Febriyanto, dan Dendi Santoso.
Bagaimana kekuatan dan kelemahan pemain baru di Timnas Indonesia ini?
Dendi Santoso
Dendi Santoso akhirnya dipanggil ke Timnas Senior, sebelumnya Dendi Santoso hanya membela Timnas U-23 di SEA Games 2013.
Menurut asisten pelatih Timnas Indonesia, Joko Susilo, penampilan Dendi Santoso bersama Arema terbilang konsisten, dan secara taktik Dendi dinilai sesuai kebutuhan Simon McMenemy.
Dendi Santoso sendiri memang dapat dimainkan sebagai winger baik di kiri maupun kanan. Dendi Santoso juga bisa dipasang sebagai penyerang tengah.
Fleksibilitas posisi Dendi Santoso di lini depan menjadi kelebihannya. Di kompetisi Liga 1 2019, Dendi Santoso juga sudah menyumbang 3 gol dan 3 assists.
Meski cocok dengan skema Timnas Indonesia yang sering menyerang dari sayap, Dendi Santoso punya kekurangan dibandingkan winger-winger lain seperti Riko Simanjuntak.
Dendi Santoso tidak punya kecepatan seperti yang dimiliki oleh Riko Simanjuntak.
Wawan Febrianto
Satu lagi winger debutan yang akan mengisi skuat Timnas Indonesia adalah Wawan Febriyanto. Statistik Wawan Febrianto bersama TIRA-Persikabo musim ini memang sangat bagus.
Dari 20 pertandingan yang sudah dijalani, Wawan Febriyanto mampu menyarangkan 7 gol dan memberikan 7 assist. Pergerakan Wawan Febriyanto di sayap dan penempatan posisinya yang bagus membuatnya menjadi produktif mencetak gol.
Wawan Febriyanto juga bisa dimainkan lebih ke belakang sebagai gelandang sesuai dengan kebutuhan tim, tak melulu bermain sebagai winger.
Namun Wawan Febriyanto jarang sekali bermain dalam 90 menit pertandingan, dan sering digantikan di babak kedua. Hanya 6 pertandingan Wawan Febriyanto bermain penuh selama 90 menit.
Stamina mungkin menjadi masalah Wawan Febrianto dalam bermain, apalagi bermain di sektor sayap yang membutuhkan tenaga ekstra.
Wawan Hendrawan
Banyak pihak yang menyebut memang sudah saatnya Wawan Hendrawan mengawal gawang Timnas Senior. Faktor pertama adalah Wawan Hendrawan tampil sangat apik bersama Bali United di Liga 1 2019.
Dari 19 pertandingan yang dijalaninya, Wawan Hendrawan hanya kebobolan 12 kali dan 9 kali mencatatkan cleansheet di Liga 1 2019.
Faktor kedua adalah penampilan yang kurang bagus dari Andritany Ardhiyasa dalam beberapa pertandingan terakhir, baik bersama Persija Jakarta maupun Timnas Indonesia.
Andritany Ardhiyasa baru bermain 11 kali bersama Persija Jakarta dan kebobolan 11 gol. Andritany Ardhiyasa juga baru 3 kali mencatatkan cleansheet.
Wawan Hendrawan sendiri jago menghalau bola-bola atas dan mengantisipasi tendangan jarak jauh, meski kadang penempatan posisi dan duel satu lawan satu ia kerap kesulitan.