INDOSPORT.COM - PSM Makassar belum meraih satu pun kemenangan dari sembilan laga tandang di Liga 1 sejauh ini.
Darije Kalezic pusing bukan main saat PSM Makassar takluk 3-1 dari Persipura dalam laga tandang pekan ke-21 Liga 1 2019 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (27/09/19).
Gol dari pemain naturalisasi, Ezra Walian, pada menit ke-85 belum cukup menyelamatkan mereka dari kekalahan karena Persipura kembali membalas lewat gol Mandowen dan Titus Bonai.
Hanya saja Persipura sanggup memanfaatkan tiap peluang yang datang untuk mereka, terutama dari bola mati.
Hasil ini tentunya mengecewakan. Sebab, PSM belum pernah meraih satu pun kemenangan saat melakoni laga tandang sepanjang musim ini. Sebelum kalah dari Persipura, PSM juga diimbangi Semen Padang di Haji Agus Salim.
Dari total sembilan laga tandang, PSM cuma meraih tiga hasil imbang dan enam kekalahan.
Padahal, saat main kandang di Makassar, PSM sanggup meraih delapan kemenangan dan hanya satu kalah. Sebuah hasil yang sangat timpang. Julukan tim jago kandang pun patut disematkan kepada Juku Eja.
Pelatih Darije Kalezic bukannya tak menyadari hal ini. Ia sadar betul mental timnya yang buruk saat main di luar kandang.
Menurutnya, Marc Klok dkk banyak melakukan kesalahan-kesalahan tak penting di laga tandang yang merugikan timnya.
"Kami setelah itu melakukan pergantian strategi dan kami memang layak menyamakan skor 1-1 (gol Ezra). Tapi setelah itu, hal yang selalu terjadi di laga tandang terjadi, selalu ada momen merugikan yang kami lakukan." kata Kalezic dalam konferensi pers seusai laga.
Hal ini tentunya menjadi anomali tersendiri bagi permainan Pasukan Ramang. PSM bisa mengalahkan tim mana pun di kandang, tapi melempem di laga tandang.
PSM Makassar sendiri merupakan salah satu tim dengan skuat terbaik di Liga 1 musim ini. Sejumlah pemain asing terbaik bermain di sana seperti Wiljan Pluim dan Marc Klok.
PSM juga dihuni pemain-pemain lokal bagus seperti Abdul Rahman, Ferdinand Sinaga, dan teranyar ada Ezra Wallian.
Maka sangat jelas bahwa persoalan terbesar PSM adalah mentalitas tandang. PSM kerap hilang konsentrasi dan bermain tidak tenang ketika lawan mencetak gol penyama atau pembalik kedudukan.
PSM harus belajar bermain layaknya tim besar dengan mentalitas yang matang, baik itu di laga kandang maupun tandang.
Ini menjadi tugas bagi tim kepelatihan Juku Eja karena pada dasarnya mereka memiliki modal yang cukup. Jika tidak segera diatasi, maka jangan harap PSM Makassar bisa merangsek ke papan atas klasemen.