INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini mengungkapkan bahwa ia memiliki kendala dalam menjalani pemusatan latihan dan proses seleksi tim menuju babak Kualifikasi Piala AFC U-19 2020 pada November 2019 mendatang.
Dengan gamblang, juru strategi berusia 54 tahun ini mengatakan bahwa ia kesulitan mencari pemain yang berusia 19 tahun atau tepatnya kelahiran 2001. Selengkapnya, kepada INDOSPORT Fakhri menuturkan.
"Sebagian besar pemain di tim kami adalah anak-anak kelahiran 2002, artinya kini kami masih bermain dengan yang satu tahun lebih muda," jelas Fakhri, Jumat (27/9/19).
"Tadinya saya berharap, komposisinya itu 70 persen untuk kelahiran 2001, dan 30 persen untuk kelahiran 2002 itupun sebagai pendukung saja. Tetapi setelah melakukan serangkaian seleksi, saya nggak banyak menemukan pemain potensial yang lahir di tahun 2001," tambahnya lagi.
Menurutnya, usia setidaknya mempengaruhi performa permainan. Fakhri pun membandingkan situasi dan mengambil contoh dari kampiun Piala AFF U-19 2019 kemarin, yakni Australia.
"Berbeda dengan Australia. Saat mereka bermain dan jadi juara di AFF kemarin, 23 pemain yang dibawa itu semuanya kelahiran 2001, jadi pas,” ucapnya.
Maka dari itu, untuk memenuhi kebutuhan tim Fakhri pun memutuskan untuk menarik empat pemain dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), mereka adalah Ikhwan Ali Tanamal (PPLP Bogor),Taufik Alif Hidayat (PPLP Sumatera Barat), Serdy Hepyfano (PPLP Maluku Utara), dan Jarson Armandi (PPLP Papua).
"PPLP adalah salah satu sumber untuk mencari pemain bola Indonesia yang potensial ya, dan kebanyakan dari mereka usianya masuk dengan yang kami butuhkan,” ujar Fakhri.
"Kami terus berusaha untuk mencari sumber-sumber pemain untuk menambah kekuatan, dan empat pemain yang kami pilih ini kami pantau sejak kejurnas kemarin dan kami merasa mereka yang layak untuk dipanggil kesini," pungkasnya.