INDOSPORT.COM – Klub sepak bola Serie A Italia, Inter Milan, pernah ditangani tiga pelatih terbaik dengan segudang prestasi pada masanya.
Inter Milan kembali mentas di Liga Champions untuk kedua kalinya secara beruntun setelah terakhir musim 2011/12. Antonio Conte kini diberi kuasa untuk mengembalikan kejayaan Nerrazurri.
Conte melakukan banyak perombakan dengan mengubah gaya permainan 3-5-2 dan membeli sejumlah pemain bintang, seperti Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, Diego Godin, Nicolo Barella, dan Stefano Sensi.
Jorjoran di bursa transfer musim panas 2019 diharapkan mampu menghadirkan trofi bagi Inter Milan, terutama Serie A Italia yang terakhir dirasakan musim 2009/10.
Conte boleh belajar dari tiga pelatih tersukses yang pernah dimiliki oleh Inter Milan. Berikut portal berita olahraga INDOSPORT menghadirkannya untuk Anda.
Helenio Herrera

Helenio Herrera membawa Inter Milan Berjaya pada periode 1960 sampai 1968. Ia pernah melatih Inter Milan kembali pada 1973, namun prestasinya tak secemerlang periode pertama.
Herrera terkenal sebagai pelatih yang kuat dalam bertahan. Formasi 'nyeleneh' 5-3-2 yang ia terapkan kerap menimbulkan kritik.
Akan tetapi, Herrera membungkam kritik tersebut dengan prestasi. Pelatih yang pernah menangani Barcelona itu menghadirkan beberapa gelar domestik dan Eropa.
Gelar-gelar yang diraih Herrera bersama Inter Milan yakni tiga trofi Serie A Italia (1962/63, 1964/65. 1965/66), dua gelar Piala Eropa (sekarang Liga Champions [1963/64, 1964/65), dua Piala Intercontinental (1964, 1965), dan satu Coppa Italia.
Roberto Mancini

Sama seperti Herrera, Roberto Mancini melatih Inter Milan selama dua periode, yakni 2004 sampai 2008 dan 2014 hingga 2016. Nasibnya di periode kedua juga tak terlalu baik ketimbang periode pertama.
Pencapaian terbaik Mancini adalah membawa La Beneamata meraih Scudetto 2005/06 setelah menjalani puasa gelar Serie A Italia sejak 1990.
Mancini mempersembahkan tiga trofi Serie A Italia secara beruntun pada musim 2005/06, 2006/07, dan 2007/08, dua Coppa Italia (2004/05, 2005/06), dan dua Supercoppa Italiana (2005, 2006).
Hanya saja, Mancini gagal membawa Inter Milan merajai Eropa. Pada tahun 2008, Inter Milan harus tersingkir di babak awal Liga Champions dan menjadi akhir perjalanannya bersama Inter Milan.
Jose Mourinho

The Special One mempunyai apa yang tidak dimiliki Mancini semasa melatih Inter Milan. Ya, jawabannya adalah gelar Liga Champions.
Di tangan Jose Mourinho, Inter Milan sukses meraih treble winner pada musim 2009/10 dengan menjuarai Liga Champions, Serie A Italia, dan Coppa Italia.
Namun sayangnya, Mourinho hanya bertahan tiga musim bersama Inter Milan. Setelah itu, Mourinho memilih menerima pinangan Real Madrid.