INDOSPORT.COM – Mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid atau dikenal dengan Gus Dur, punya keterkaitan historis singkat dengan klub Liga 1 asal Jawa Timur, Persela Lamongan.
Keterkaitan itu hadir dari julukan klub kebanggaan masyarakat Lamongan. Laskar Joko Tingkir merupakan nama yang muncul dari mulut Gus Dur.
Secara historis, Joko Tingkir atau Mas Karebet merupakan pendiri Kerajaan Pajang yang berada nan jauh dari Lamongan, tepatnya dekat di daerah Surakarta atau Solo.
Ketimbang Sunan Drajat yang memiliki ketersinggungan dengan Lamongan, entah mengapa nama Joko Tingkir dipilih sebagai julukan klub berseragam biru langit tersebut.
Upaya untuk menggemakan julukan Laskar Sunan Drajat sempat dilakukan, namun sebutan itu tidak populer di kalangan masyarakat.
Dikutip dari buku Persela, Menegaskan Identitas Kami oleh Miftakhul F. S., mantan Bupati Lamongan 2000-2001, H. Masfuk, mengatakan kalau nama Joko Tingkir terinspirasi dari pidato Gus Dur di Tugu Pahlawan, Surabaya.
Gus Dur menyebut ada petilasan Joko Tingkir di Lamongan, tepatnya di Dukoh, Pringgoboyo, Maduran. Di sanalah diyakini letak keberadaan makan Joko Tingkir.
Masfuk lantas menelusuri lokasi tersebut dan benar adanya. Kabarnya pula, Gus Dur pernah berziarah di Pringgoboyo sebelum menjadi presiden.
Masfuk akhirnya mantap menggunakan nama Joko Tingkir sebagai julukan Persela Lamongan. Julukan itu rupanya dengan cepat melekat dalam ingatan masyarakat.
Terlepas dari sangsi keterkaitan dan kedekatannya dengan Lamongan, Joko Tingkir telah menjadi julukan dan jiwa bagi klub Persela.
Persela telah memiliki jiwa Joko Tingkir yang terkenal mampu menyelaraskan diri dengan alam dan beradaptasi dengan situasi apa pun.
Hal itu terbukti dengan eksistensi Persela Lamongan saat ini di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1. Persela Lamongan tidak pernah kehilangan bintang meski terus ditinggal pemain-pemain andalan.
Nama-nama striker haus gol seperti Marcio Souza, Mario Costas, Samsul Arif dan kini Alex dos Santos Goncalves akan terus lahir meski Persela Lamongan terus beregenerasi di lini depan.
Persela Lamongan juga terkenal piawai mengorbitkan pemain muda seperti Saddil Ramdani, Arif Satria, dan Hambali Tholib. Inilah bukti keseriusan Persela Lamongan yang menghargai produksi ketimbang membeli.
Persela Lamongan telah membuktikan, nama klub lebih besar ketimbang pemainnya. Mereka tidak pernah takut kehilangan dan selalu tak takut melawan siapa pun.