INDOSPORT.COM – Pertandingan kedua Persib Bandung pada babak 8 besar Liga Indonesia I tahun 1994/95 melawan Medan Jaya tidak lepas dari cerita mandi kembang striker Yudi Guntara.
Persib membutuhkan kemenangan untuk bisa melaju ke semifinal. Kemenangan atas Medan Jaya yang dilatih Jairo Matos menjadi harga mati.
Sepanjang gelaran Liga Dunhill 1994/95, Persib kesulitan mengalahkan Medan Jaya, baik di kandang maupun tandang. Keduanya selalu bermain imbang 0-0 di Bandung dan 2-2 di Medan.
Persib yang dilatih Indra Tohir begitu mengharapkan ketajaman Yudi bisa kembali. Yudi sebenarnya terkenal tajam di era Perserikatan, hanya saja ia menjadi mandul di edisi pertama Liga Indonesia.
Produktivitas gol Yudi kalah dari Robby Darwis dan Asep Kustiana yang notabene seorang pemain jangkar. Alhasil, Yudi kerap dicadangkan Indra.
Sampai akhirnya, Indra meminta Yudi untuk mandi kembang. Siapa tahu, ketajaman Yudi bisa kembali setelah ia melakukan ritual tersebut.
Percakapan singkat itu rupanya ditanggapi serius oleh Yudi. Iapun lantas melakukan apa yang diminta oleh Indra, mandi kembang.
Di laga melawan Medan Jaya, Indra memasang Yudi sejak menit awal. Di hadapan 30.000 penonton yang hadir di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Yudi tampil ‘kesetanan’.
Pada menit ke-4, umpan Yudi mengarah tepat ke Kekey Zakaria dan berhasil disundul menjadi gol. Persib memimpin cepat 1-0 di awal babak pertama.
Efek mandi kembang Yudi kembali mujarab. Pada menit ke-14, Yudi mencetak gol lewat sepakan kaki kiri setelah mendapatkan bola liar.
Medan Jaya sempat memperkecil kedudukan menjadi 1-2 melalui gol Azwardin Lubis. Sampai wasit Wong Xuenzhi asal China meniup peluit panjang, skor 2-1 untuk kemenangan Persib tetap bertahan.