INDOSPORT. COM - Australia dahulu pernah berhasil mengekspansi Liga Inggris lewat beberapa pemain kenamaan generasi emasnya.
Nama Australia dalam percaturan sepak bola dunia memang tak begitu mentereng. Walau selalu lolos dalam empat edisi terakhir Piala Dunia, prestasi paling apik hanya sampai babak 16 besar saja.
Meski demikian, sepak bola Australia pernah merasakan kejayaan di pentas liga top Eropa. Negeri Kangguru dahulu punya sejumlah pemain top yang menghiasi kompetisi Liga Inggris sekitar era 2000-an.
Leeds United jadi tim Liga Inggris yang paham betul dengan kehebatan para pemain Australia. Pada awal 2000-an, mereka sempat berjaya bersama duet Australia, Harry Kewell dan Mark Viduka.
Sosok Kewell lebih dulu bergabung dengan Leeds pada 1996. Baru empat tahun berselang, Viduka menyusul dan merapat saat Leeds di bawah asuhan David O'Leary.
Musim perdana Kewell dan Viduka saling bekerja sama, Leeds mampu dihantarkan hingga menembus semifinal Liga Champions. Leeds kalah pada partai semifinal dari Valencia dengan agregat skor 3-0.
Kejayaan Leeds juga terjadi di pentas domestik. Musim 2000-2001 Leeed mengakhiri kompetisi Liga Inggris dengan menempati urutan empat klasemen.
Khusus untuk Mark Viduka, ketajamannya kala itu sangat disegani. Musim debutnya bersama Leeds total menghasilkan 22 gol.
Kejayaan Leeds lantas berakhir di musim 2002-2003. Hanya mengakhiri musim di urutan 15 dan diterpa masalah finansial, sejumlah pemain bintang Leeds pun mulai silih berganti pergi.
Kewell yang total mencetak 45 gol untuk Leeds dalam 181 penampilan, pada awal musim 2003-2004 memutuskan hijrah ke Liverpool. Sedangkan Viduka, torehan 59 gol untuk Leeds harus berakhir lantaran ia berpaling ke Middlesbrough semusim berselang.
Saat Viduka bermain untuk Middlesbrough, dirinya bertemu dengan pemain hebat Australia lainnya. Ya, di bawah mistar gawang, ada kiper tangguh Australia bernama Mark Schwarzer.
Sosok Schwarzer berperan besar atas keberhasilan Middlesbrough menjuarai Piala Liga Inggris musim 2003/04. Musim berikutnya Schwarzer juga sukses membawa Middlesbrough menjadi runner-up di kompetisi UEFA Cup (sekarang Liga Europa).
Tak jauh dari masa kejayaan Schwarzer, ada pula bintang hebat Australia yang sedang berjuang bersama Everton, yakni Tim Cahill.
Nama Cahill bahkan bertahan cukup lama bersama Everton. Ia menjadi kebanggaan publik Goodison Park selama kurang lebih delapan tahun, dari 2004 hingga 2012.
Peran Cahill untuk Everton total menghasilkan 56 gol dari 226 penampilan. Cahill turut memiliki andil besar saat Everton lolos ke Liga Champions musim 2005/06, dan masuk 50 besar kandidat peraih penghargaan Ballon d'Or edisi 2006.
Begitulah kurang lebih kenangan para generasi emas Australia. Kewell, Viduka, Schwarzer, dan Cahill, namanya akan tetap abadi lantaran berhasil mengekspansi dan meraih kejayaan di Liga Inggris.