INDOSPORT.COM - Pihak klub sepak bola Liga Spanyol, Valencia, kabarnya tengah panik sampai menghubungi kepolisian setelah mendapatkan ancaman pembunuhan yang ditujukan ke presiden mereka, Anil Murthy.
Dilansir dari laman portal berita olahraga One Football, Anil Murthy selaku presiden Valencia mendapatkan pesan di ponsel miliknya setelah mereka memenangkan pertandingan pekan ke-8 Liga Spanyol melawan Deportivo Alaves dengan skor 2-1.
"Departemen hukum Valencia FC telah memberikan bukti ancaman kepada pihak kepolisian, termasuk ancaman pembunuhan, yang telah dikirim ke telepon genggam milik presiden klub dalam beberapa jam terakhir. Karena, ada kemungkinan bahwa hal itu bisa terjadi," tulis mereka dalam sebuah pernyataan.
Meski demikian, tidak ada informasi lebih lanjut terkait siapa pihak yang mengirimkan pesan tersebut. Namun, Murthy sendiri memang sering mendapat tekanan dari para fans selama beberapa minggu terakhir. Kemungkinan, Hal itu dikarenakan dua hal yang telah terjadi.
Pertama, sang presiden telah memecat Marcelino dan menggantikan dengan Albert Celades sebagai pelatih Valencia. Padahal, Marcelino pernah membawa mereka lolos kualifikasi Liga Champions dan memenangkan Copa del Rey musim lalu.
Kedua, Murthy juga sedang memiliki hubungan yang tak baik dengan eks pemain Valencia dan Real Madrid, Santiago Canizares terkait urusan dengan perusahaan telekomunikasi, Telefonica, perihal dukungan untuk anak-anak penyandang kanker. Hal itu membuat para pendukungnya protes.
Kemungkinan, dua hal tersebut yang menjadi pemicu teror yang dikirimkan kepada sang presiden. Para fans kecewa dengan pemikiran dan manajemen Los Ches setelah Murthy mulai menjabat sebagai presiden Valencia. Namun, hal ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Terlepas dari masalah itu, Valencia sendiri saat ini menempati peringkat delapan di Liga Spanyol dengan tiga kali menang, tiga kali imbang, dan dua kali kalah. Hasil tersebut membuat mereka mengumpulkan 12 poin, terpaut enam poin dari Real Madrid di puncak klasemen (18 poin).