INDOSPORT.COM – Marco Giampaolo dirumorkan bakal segera lengser dari kusi pelatih AC Milan. Salah satu penyebab segera didepaknya Giampaolo adalah ketidaksukaan petinggi Rossoneri terhadap taktik yang diterapkan oleh pelatih 52 tahun tersebut.
Jurnalis ternama dari laman berita sepak bola internasional La Gazzetta dello Sport, Nicolo Schira, menyebut bahwa Zvonimir Boban yang saat ini menjabat sebagai direktur olahraga AC Milan tidak menyukai taktik Giampaolo pada laga kontra Genoa, Minggu (06/10/19) lalu.
Meski akhirnya AC Milan mampu memenangkan pertandingan, Boban dilaporkan tidak menyukai susunan pemain yang diturunkan Marco Giampaolo. Dalam laga tersebut, Giampaolo memainkan formasi 4-3-3 dengan memasang trio Krzysztof Piatek, Suso , dan Giacomo Bonaventura di lini depan.
Boban disebut lebih suka AC Milan bermain dengan formasi 4-3-1-2 dimana Lucas Paqueta ditempatkan sebagai trequartista di belakang duet penyerang Piatek dan Rafael Leao.
Eks gelandang Rossoneri di era 1990-an itu menilai Paqueta dan Rafel Leao punya kualitas lebih baik ketimbang dua pemain pilihan Giampaolo, yakni Suso dan Hakan Calhanoglu.
Perbedaan pendapat itu dikabarkan sempat menimbulkan friksi antara Zvonimir Boban dan Marco Giampaolo, khususnya setelah laga menghadapi Genoa. Akibatnya, masa depan Giampaolo sebagai juru taktik Rossoneri pun kian terancam gara-gara ketidaksukaan Boban pada taktik yang ia terapkan.
Terlepas dari hubungan Boban dan Giampaolo yang dilaporkan memanas, AC Milan berhasil meraih kemenangan ketiganya musim ini usai menundukkan tuan rumah Genoa dengan skor akhir 2-1.
Sempat tertinggal lebih dulu oleh gol Lasse Schone di pengujung babak pertama, AC Milan akhirnya berhasil mengamankan tiga angka di kandang Genoa setelah mencetak dua gol balasan melalui Theo Hernandez dan Franck Kessie di babak kedua.
Kemenangan atas Genoa membuat AC Milan mulai menjauh dari zona merah. Tim besutan Marco Giampaolo itu kini berada di peringkat 13 dengan koleksi sembilan angka dari tujuh pertandingan.