INDOSPORT.COM - Asosiasi Provinsi (Asprov) Jatim PSSI, memutuskan tidak jadi menghentikan kompetisi Liga 3. Keputusan ini diambil setelah menggelar meeting antara sekretaris PSSI Jatim, Amir Burhanuddin, komite wasit dan manajer tim liga 3 di Hotel Fairfield, Surabaya, Jawa Timur.
Meskipun kompetisi liga 3 Jatim tidak jadi dihentikan, Asprov PSSI Jawa Timur memberikan sejumlah catatan penting. Salah satunya dengan meminimalisir kerusuhan antar suporter yang kerap terjadi di kompetisi ini.
"Sesuai kesepakatan kompetisi tetap kita lanjutkan dengan beberapa catatan kalau ada kerusuhan lagi maka klub dan pihak yang terlibat akan kami tindak tegas," kata Sekretaris PSSI Jawa Timur, Amir Burhanuddin.
Selain menindak tegas soal suporter usai pertemuan dengan jajaran manajemen tim liga 3 Jatim, Amir mengatakan bakal tidak memasukkan pemain senior dalam kompetisi ini.
"Tapi kalau pemain senior kesepakatannya akan efektif pada kompetisi liga 3 musim depan," lanjut Amir.
Adapun alasan tidak memasukkan pemain senior dalam kompetisi ini dikarenakan dari kerusuhan suporter dan pemain yang terjadi, disebabkan oleh pemain-pemain tersebut.
Adapun kriteria pemain senior yang tidak diperbolehkan membela tim di kompetisi liga 3 Jatim adalah pemain yang berusia diatas 23 tahun.
"Pertimbangan kasus kekerasan selama ini pemain senior sering melakukan provokasi ke juniornya," tutup Amir Burhanuddin.
Sebelumnya, PSSI sempat mengatakan akan menghentikan kompetisi Liga 3 Jatim. Karena kejadian memalukan yang dilakukan suporter Persibo Bojonegoro dan suporter Persipro Probolinggo pada 5 Oktober 2019 kemarin.
Namun, setelah melakukan pertemuan dengan 38 perwakilan klub di Jatim, Asprov PSSI Jawa Timur tak jadi menghentikan. Pertimbangannya adalah akan banyak klub yang dirugikan. Selain itu kompetisi juga hampir berakhir.