INDOSPORT.COM – Superstar Barcelona, Lionel Messi, dianggap diperlakukan tidak adil di Spanyol lantaran pernah terganjal kasus pajak, menurut presiden LaLiga Spanyol, Javier Tebas.
Diketahui hari Rabu (9/10/19) kemarin, Lionel Messi mengaku pernah memikirkan akan meninggalkan Spanyol karena sempat terpukul dengan masalah pajak yang menderanya pada 2007 silam.
Saat itu, Messi dan ayahnya Jorge, diduga menggelapkan pajak penghasilan seebesar 4,16 juta euro atau Rp63 miliar pada periode 2007 hingga 2009 lewat perusahaan palsu di Belize daan Uruguay.
Kasus ini menyeret Messi dan Jorge ke pengadilan pada 2016. Imbasnya, sang pemain terancam didenda 10 juta euro dan hukuman pidana 21, namun akhirnya La Pulga bebas hukuman karena hanya didakwa di bawah dua tahun.
“Saya tidak merasa ini (kasus pajak) sebuah kekejaman, tetapi mereka (pengadilan Spanyol) tidak adil secara fisik,” kata Tebas dilansir dari situs berita sepak bola, Marca.
“Jelas dia tidak menandatangani atau tidam membaca semua (kontrak). Mereka hanya memberitahun di mana harus menandatangani dan dia melakukannya.”
“Saya tidak membaca semua kontrak LaLiga, kalau tidak, saya akan berada di sana sepanjang hari. Saya yakin ini masalah administrasi dan bukan kriminal,” lanjutnya.
Untungnya, Lionel Messi tetap bertahan di LaLiga Spanyol bersama Barcelona hingga 10 tahun terakhir. Hal ini sangat disyukuri Tebas, mengingat kehadiran bintang Argentina itu membuat kompetisi sepak bola di Spanyol makin panas.
“Saya ingin berterima kasih kepada Messi karena melanjutkan (karier) di liga kami. Jika dia merasa sedih lagi, dia tidak usah ragu karena kami akan selalu mendukungnya,” pungkas Tebas.