INDOSPORT.COM - Dana besar untuk belanja pemain terancam terbuang sia-sia usai PSIM Yogyakarta di ambang kegagalan lolos ke babak 8 besar Liga 2 2019.
PSIM Yogyakarta berhasil menang 2-0 atas Persatu Tuban dalam laga tunda Liga 2 2019 di Stadion Mandala Krida, Minggu (13/10/19).
Kemenangan ini sekaligus menjaga peluang lolos mereka ke babak 8 besar Liga 2 2019. Saat ini PSIM ada di peringkat ke-6 klasemen Wilayah Timur dengan 27 poin.
Bagi PSIM, hasil ini sejatinya bukan yang diharapkan. Maklum, klub asal Yogyakarta itu jadi salah satu tim yang memiliki kesiapan paling matang sebelum kompetisi bergulir.
PSIM menatap era baru ketika seorang investor bernama Bambang Susanto mengambil aliih klub. Pengusaha asal Jakarta itu langsung menyuntikan dana segar demi kelangsungan Laskar Mataram musim ini.
Bambang Susanto hadir mengatasi permasalahan finansial yang selama ini hampir selalu jadi kendala.
Modal besar yang ditanamkan Bambang Susanto di tim Naga Jawa ditandai dengan mendatangkan tujuh pemain baru. Mereka adalah Raphael Maitimo, Agung Pribadi, Gusti Rustiawan, Heri Susilo, Reza Saputra, Rudiyana, dan Hendika Arga Permana.
Tak cuma pemain, PSIM juga mendatangkan pelatih asing baru, Vladimir Vujovic. Asa pun membumbung tinggi di langit biru Jogja.
Namun apa daya, baru pekan ketiga, Vladmir Vujovic mengundurkan diri menyusul kekalahan kandang atas Persik Kediri.
Sepeninggal Vujovic, PSIM mencatatkan enam poin hasil dua menang dan dua kalah. Mundurnya Vujovic seakan jadi pertanda jalan terjal yang harus dilalui PSIM.
Manajemen Laskar Mataram akhirnya menunjuk pelatih kawakan Aji Santoso untuk menangani klub berwarna kebesaran biru itu. Aji dinilai profil yang tepat untuk PSIM berkat pengalamannya.
Sampai penutupan paruh musim, PSIM di bawah Aji mampu tampil cukup impresif dan bersaing di papan atas. Dwi Rafi Angga dkk nangkring di posisi kedua dengan 18 poin hasil enam kemenangan dan empat kekalahan.
Manajemen pun tak ingin melepas kesempatan ini dengan kembali memperbaiki komposisi tim.
PSIM melepas 11 pemainnya, termasuk Raphael Maitimo, dan mengenalkan tujuh rekrutan baru. Ketujuh rekrutan itu di antaranya adalah Syaiful Indra Cahya (Semen Padang), Sutanto Tan (Bali United), dan Witan Sulaeman.
Kejatuhan PSIM
Akan tetapi, seperti kehabisan bensin, Laskar Mataram justru tampil jeblok di putaran kedua. Dari 8 laga, PSIM cuma meraih dua kemenangan dan menderita enam kekalahan.
Sebelum lawan Persatu Tuban, PSIM baru dihajar tiga kekalahan beruntun atas Bogor FC (2-0), Persewar (3-1), dan Martapura (1-0). Tak cuma terlempar dari empat besar klasemen, kekalahan beruntun ini juga memaksa Aji Santoso mundur dari kursi kepelatihan.
PSIM pun ditinggalnya dengan kondisi terdampar di peringkat keenam. Dengan tabungan dua laga tersisa, PSIM yang baru mengumpulkan 24 poin harus bersaing dengan empat tim yakni Bogor FC (19 poin), Persis (27), Persewar (28), dan Martapura (28), yang berada di atas mereka.
Jalan Terjal ke 8 Besar
PSIM pun dihadapkan pada jalan terjal menuju babak 8 besar Liga 2 2019. PSIM dituntut harus memenangkan dua laga tersisa milik mereka demi asa lolos.
Tak cuma memenangi laga, PSIM juga terpaksa harus bergantung pada hasil pertandingan lain. Saat ini masih ada lima tim yang saling sikut untuk memperebutkan dua slot terakhir ke babak 8 besar.
Beruntung, PSIM yang kini dilatih eks pelatih Blitar Bandung United, Liestiadi, mampu memenangkan laga ke-19 mereka melawan Persatu Tuban.
Tambahan tiga poin kembali menghidupkan peluang lolos PSIM Yogyakarta ke babak 8 besar. Saat ini Laskar Mataram mengumpulkan 27 poin, menyalip posisi Bogor FC (26 poin).
Jika mampu menang dalam laga hidup mati terakhir melawan Persis Solo (27 poin), PSIM akan mengumpulkan 30 angka. Jumlah ini cukup untuk lolos asalkan salah satu dari Persewar Waropen (28 poin) atau Martapura (28 poin) meraih hasil imbang atau kalah di laga terakhirnya.