INDOSPORT.COM – Timnas Indonesia saat ini kembali dikaitkan dengan pelatih Luis Milla setelah Simon McMenemy dinilai gagal di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Tim Garuda saat ini masih tersungkur di dasar klasemen sementara Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan torehan 0 poin dari empat pertandingan yang dijalani.
Lebih menyakitkan lagi, Timnas Indonesia menjadi tim yang paling banyak kebobolan di Grup G. Terhitung, mereka sudah kebobolan 14 gol hanya dalam empat laga.
Hasil buruk itu terjadi ketika Timnas Indonesia harus menelan kekalahan dari Malaysia (2-3), Thailand (0-3), Uni Emirat Arab (0-5), dan Vietnam (1-3) di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Situasi itulah yang membuat sebagian besar pecinta sepak bola nasional mendesak PSSI untuk memulangkan Luis Milla. Karena pelatih asal Spanyol dinilai punya kapasitas yang cukup fantastis.
Akan tetapi, memanggil kembali Luis Milla nyatanya terlalu berisiko bagi PSSI. Hal itu dikarenakan agenda Timnas Indonesia dalam beberapa tahun ke depan tidak terlalu penting.
Setelah Kualifikasi Piala Dunia 2022 berakhir, Timnas Indonesia tak memiliki agenda penting internasional lainnya. Tim Garuda hanya akan bertarung di Piala AFF 2020 mendatang.
Sangat disayangkan jika PSSI mendatangkan Luis Milla hanya untuk menjadi juara Piala AFF 2020, yang tidak masuk dalam agenda FIFA.
Daripada merogoh kocek dalam-dalam untuk merekrut Luis Milla, PSSI bisa mengikuti langkah berani Malaysia dalam beberapa tahun terakhir.
Keputusan berani Malaysia yang bisa diikuti oleh Timnas Indonesia adalah menunjuk pelatih lokal untuk berjuang di level internasional.
Sejak 2005 silam, PSSI Malaysia mulai mempercayakan pelatih lokal untuk menduduki kursi kepelatihan Harimau Malaya. Namun hanya ada satu nama pelatih asing pada 2017, yakni Nelo Vingada.
Akan tetapi, Malaysia justru terpuruk dan gagal lolos ke Piala Asia 2019 setelah Vingada gagal memberikan satupun kemenangan dalam 7 laga. Hasil itu membuatnya terdepak dari kursi pelatih Malaysia.
PSSI Malaysia pun akhirnya kembali mempercayakan pelatih lokal, yakni Tan Cheng Ho. Bersama Tan Cheng Ho, Malaysia sukses menembus partai final Piala AFF 2018, meski akhirnya kalah atas Vietnam (agregat 2-3).
Menariknya, Malaysia selalu berhasil menembus final Piala AFF dengan beberapa pelatih lokalnya. Sebelum Tan Cheng Ho, Dollah Salleh (runner-up Piala AFF 2014) dan Krishnasamy Rajagopal (juara Piala AFF 2010) juga sukses membuat Malaysia menakutkan di Piala AFF.
Jika Malaysia bisa, seharusnya Timnas Indonesia juga bisa lebih menakutkan di Piala AFF bersama pelatih lokalnya. Itu tentunya akan menambah kebanggan rakyat tanah air jika melihat pelatih lokal berhasil membantu Timnas Indonesia menjadi juara di ajang prestisius.
Sejauh ini, pelatih lokal yang digadang-gadang cocok untuk menukangi Timnas Indonesia adalah Seto Nurdiantoro. Pelatih PSS Sleman itu dianggap sosok yang mengetahui kapasitas pemain Indonesia.