Liga Indonesia

Maju sebagai Caketum PSSI, Fary Djemy Francis Terinspirasi Juventus dan 2 Kiper Legendaris

Sabtu, 19 Oktober 2019 17:32 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Yohanes Ishak
© http://www.garudayaksa.com/INDOSPORT
Fary Djemy Francis calon ketum PSSI Copyright: © http://www.garudayaksa.com/INDOSPORT
Fary Djemy Francis calon ketum PSSI

INDOSPORT.COM - Salah satu bakal calon ketua umum PSSI, Fary Djemy Francis mengungkapkan, ada satu klub dan dua sosok penjaga gawang yang menginspirasinya sejauh ini. Klub itu adalah Juventus dan kedua nama kiper yang dimaksud yakni Gianluigi Buffon dan eks kiper Timnas Indonesia, Hermansyah.

Fary Djemy Francis mengatakan, kehadiran Juventus dan dua sosok kiper legendaris itu dalam hidupnya, secara tidak langsung menggerakannya untuk terjun langsung di dunia si kulit bundar.

Terbukti, pria kelahiran 7 Februari 1968 itu membangun sekolah sepak bola dan akademi sepak bola Bintang Timur Atambua, NTT, menjadi ketua Departemen Sport Intelegent PSSI periode 2016-2020 hingga menjadi manajer klub Liga 3, Persab.

"Saya suka Buffon untuk internasional, dan nasionalnya itu Hermansyah," katanya menyoal pemain idola.

"Selain itu saya ini Juventini. Kenapa? Juventus itu menunjukan semangat, kerja keras, mencintai sepak bola dengan hati dan itu pula yang menginspirasi saya maju sebagai calon ketua umum PSSI dengan slogan 'Sepak Bola Itu Cinta', karena tanpa cinta, sepak bola bakal sulit dibangun," imbuh Francis.

Saat ini, Djemy Francis menjadi salah satu bakal calon yang lolos verifikasi oleh komite pemilihan PSSI.

Ia akan bersaing bersama sepuluh kandidat lain untuk menjadi ketua umum yakni Avent Hinelo, Benhard Limbong, Benny Erwin, La Nyalla Mattaliti M. Iriawan, Rahim Soekasah dan Vijaya Fitriyasa serta Sarman El Hakim, Yesayas Oktavianus, dan Arief Putra Wicaksono yang baru lolos banding.

Maju sebagai calon ketua umum, Fary Djemy Francis mempunyai tiga program unggulan yakni membangun rumah (kantor) tetap untuk PSSI, mendatangkan mantan pelatih Timnas Inggris, Sven Goran Eriksson untuk menjadi Direktur Teknik tim nasional Indonesia dan membangun sepak bola Indonesia yang terencana, terstruktur dan berkesinambungan sejak dari akar rumput.