INDOSPORT.COM - Persis Solo menutup kompetisi Liga 2 2019 dengan heroik. Tim berjulukan Laskar Sambernyawa itu membungkam tuan rumah sekaligus musuh bebuyutan PSIM Yogyakarta, 3-2 di Stadion Mandala Krida, Senin (21/10/19).
Gol kemenangan Persis disumbangkan Hapidin, Slamet Budiyono, dan Nanang Asripin. Sementara PSIM memperkecil keadaan lewat brace Cristian Gonzales.
Bermain di bawah tekanan dan teror 20-an ribu suporter tuan rumah, Persis justru bermain impresif sepanjang pertandingan. Sang pelatih, Salahudin membongkar kunci kemenagan heroik timya atas PSIM.
"Kita memang mengangkat motivasi pemain karena ini laga prestise melawan PSIM. Mereka bisa mengapungkan motivasi sehingga skema permainan berjalan dengan baik," ungkap Salahudin kepada INDOSPORT di Mes Persi, Selasa (22/10/19).
Mantan pelatih Barito Putera itu menyebut sudah mempelajari permainan tim Laskar Mataram. Rekamam pertandingan PSIM itulah yang membuat tim pelatih menganalisa dengan maksimal cara bermain tim kebanggaan tim Kota Gudeg
"Mereka punya kecepatan dan itu kami antisipasi. Selain itu, motivasi anak-anak yang kami kuatkan memang menjadi modal utama di laga kemarin," tegasnya.
Disinggung laga yang berlangsung panas hingga kejadian pemukulan pemain Persis, Salahudin cukup menyesalkan hal tersebut. Bahkan sepanjang karir menjadi pelatih, kejadian kemarin yang terparah sepanjang hidupnya.
"Seharusnya semua sadar kita bekerja dan mencari nafkah dari sepak bola jadi harus saling menghormati. Apalagi sampai ada kejadian pemain memukul pemain," ujar mantan wing back Timnas Indonesia tersebut.
Sekadar informasi, Persis dan PSIM sendiri pada akhirnya tidak bisa melanjutkan langkah mereka ke babak delapan besar Liga 2 2019. Persis finis di peringkat lima, sementara PSIM di posisi tujuh.