INDOSPORT. COM - Manchester United dan Persija Jakarta patut berbangga bisa memiliki bek termahal di dalam skuatnya. Namun kenyataan yang berjalan kini, justru memunculkan fakta lain.
Sebelum musim 2019/20 berlangsung, Manchester United melakukan gebrakan besar di bursa transfer. Setan Merah yang ingin memperbaiki kualitas lini belakangnya, berhasil mendatangkan Harry Maguire dari Leicester City.
Kedatangan Harry Maguire ke Old Trafford pada 5 Agustus 2019 begitu menyedot perhatian publik. Jelas saja, Maguire merapat dengan label harga 80 juta poundsterling, atau memecahkan rekor bek termahal di dunia.
Sebelum Maguire, rekor bek termahal dipegang penggawa Liverpool, Virgil Van Dijk. Musim dingin 2018, kepindahan Van Dijk dari Southampton ke Liverpool dibumbui mahar 75 juta poundsterling.
Liga Inggris dimulai, Maguire langsung dimainkan pada laga pekan pertama Manchester United yang menjamu Chelsea di Old Trafford. Diduetkan bersama Victor Lindelof, penampilan Maguire terbilang cemerlang dan membawa Manchester United menang telak 4-0 atas The Blues.
Awal yang sungguh menjanjikan, harga mahal Maguire nampak setimpal dengan kualitasnya. Manchester United seakan telah memiliki wujud baru Rio Ferdinand atau Nemanja Vidic di lini belakang.
Namun tunggu dulu, hidup ini memang kerap memperlihatkan harapan yang tak sesuai kenyataan. Entah apa yang merasuki Maguire, perlahan peformanya menurun seiring hasil jeblok Manchester United.
Delapan laga berikutnya di Liga Inggris, Manchester United hanya bisa meraih satu kali kemenangan. Parahnya lagi, gawang MU yang dilapisi bek termahal seperti Maguire, harus kebobolan sembilan gol dan cuma sekali mencatatkan cleansheet.
Akibat segala hasil buruk itu, Manchester United kini tercecer di urutan 15 klasemen. Posisi anak asuh Ole Gunnar Solskjaer lebih buruk ketimbang tim promosi, Sheffield United yang bisa menduduki peringkat tujuh.
Belakangan juga sedang heboh video yang menunjukkan betapa mengkhawatirkannya kualitas Maguire. Tampil dalam laga Liga Europa kontra Partizan, Kamis (24/10/19), Maguire yang bertindak sebagai kapten Manchester United, terlihat dengan mudah digocek oleh pemain lawan.
Kisah Persija Jakarta
Kisah serupa soal pengalaman memiliki bek termahal, dialami pula oleh klub sepak bola Indonesia, Persija Jakarta. Bursa transfer paruh musim Liga 1 2019, tim Macan Kemayoran berhasil mendatangkan bek asing asal Brasil bernama Xandao.
Perlu diingat kembali, Persija mendaratkan Xandao dengan melakukan pembelian, bukan secara bebas transfer. Artinya, manajemen Persija sungguh yakin untuk mengeluarkan uang lebih banyak, hanya demi mendapatkan jasa Xandao.
“Melihat angka pasar transfer, pembelian kali ini termasuk tinggi. Bocoran angkanya dapurnya Persija. Yang pasti kami beli dari klub lama karena dia tidak free. Dia pemain yang diandalkan,” ujar CEO Persija, Ferry Paulus.
Dilihat dari situs Transfermarkt, harga pasaran Xandao menyentuh angka 700 ribu euro atau setara Rp10 miliar. Harga tersebut menjadi yang termahal di antara seluruh pemain Liga 1 2019 lainnya.
Xandao memang datang ketika kondisi Persija sedang tak kondusif. Persija yang berstatus juara bertahan, malah tercecer di papan bawah.
Namun kedatangan Xandao yang sejatinya pernah bermain di klub top Eropa sekelas Sporting Lisbon, ternyata belum banyak membawa perubahan. Buktinya saja, dari delapan kali penampilan Xandao, Persija hanya bisa tiga kali menang, sementara sisanya malah berakhir empat kekalahan dan sekali imbang.
Persija pun masih saja belum bisa keluar dari area papan bawah. Saat tulisan ini dibuat, Persija menempati urutan 14, atau cuma dua tingkat di atas zona degradasi.
Paling menyakitkan mungkin ketika Xandao tampil membela Persija dalam kekalahan 1-2 dari Semen Padang, 16 Oktober 2019 lalu. Menit-menit akhir pertandingan, Xandao gagal menghentikan serangan balik Semen Padang yang ternyata berujung dengan bobolnya gawang Persija.
Segala penjabaran di atas, menunjukkan bahwa Manchester United dan Persija sedang menuju kata gagal bersama sang bek termahal. Saat semua orang berbicara, ada harga ada kualitas, Setan Merah dan Macan Kemayoran malah memiliki bek super mahal namun tetap waswas.