INDOSPORT. COM - Seorang gelandang Liga Italia diketahui ada yang ngebet masuk Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2021 mendatang. Bagaimanakah kehebatannya?
Timnas Indonesia memang pasti akan tampil di gelaran Piala Dunia U-20 2021 mendatang. Kepastian didapat, setelah FIFA menjatuhkan hak tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 kepada Indonesia.
Kabar tersebut ternyata mencuri perhatian seorang gelandang Liga Italia. Bahkan sang gelandang mengaku ingin turut membela Timnas Indonesia di ajang Piala Dunia U-20 2021.
Nama gelandang yang dimaksudkan ialah Emir Eranoto. Ia merupakan seorang pemain muda Indonesia yang sedang merumput bersama klub kasta keenam Liga Italia, San Marco Juventina.
Emir sendiri saat ini usianya baru 18 tahun. Jika dipanggil, umur Emir masih sesuai dengan kriteria peserta Piala Dunia U-20 2021 aturan FIFA.
"Saya akan terus berusaha untuk mendapatkan panggilan Tim Nasional. Siapa pun nantinya yang akan membela Indonesia di ajang ini pastinya mereka semua adalah pemain terbaik yang Indonesia miliki," tutur Emir kepada INDOSPORT.
Mungkin publik banyak yang belum mengetahui tentang kehebatan Emir sebagai gelandang. Maklum saja, nama Emir hingga kini belum pernah menghiasi pentas sepak bola Indonesia.
Pertanyaannya, apakah kualitas olah bola Emir layak untuk memperkuat Timnas Indonesia? Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT coba membuat ulasannya.
Polesan Barcelona
Barcelona terkenal sebagai tim sepak bola Eropa yang sering menghasilkan gelandang-gelandang hebat. Sebut saja nama Xavi Hernandez dan Andres Iniesta, keduanya merupakan gelandang elite dunia yang lahir berkat polesan Blaugrana.
Emir Eranoto, gelandang Liga Italia yang ngebet masuk Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2021, kebetulan pernah mendapat polesan Barcelona. Ia tercatat pernah menimba ilmu di Barcelona pada tahun 2017 lalu.
Kala itu Emir mengikuti traning camp Barcelona yang diadakan di kawasan Sydney Australia. Tak sekedar berlatih, Emir ternyata mampu memperlihatkan kemampuan yang memikat pelatih Barcelona.
"Waktu itu pelatih dari Barcelona yang menangani saya namanya Herman sama Stephens, saya juga dilatih saya Jordi, pelatih yang lebih tua," ujar Emir.
"Habis ikut latihan di Sydney ini ditawarin ke Spanyol. Sebenarnya saya punya peluang untuk dikontrak La Masia Barcelona," ungkap Emir.
Sayangnya, Emir tak mengambil tawaran kontrak bersama akademi La Masia. Emir menolak lantaran takut jenjang pendidikan formalnya di Indonesia akan terganggu.
"Kalau mengambil tawaran Barcelona terus tidak lulus, pas pulang ke Indonesia lagi harus mengambil paket C, soalnya saya waktu itu masih kelas dua (SMA)," ucap Emir.
Pernah merasakan polesan Barcelona, tentu jadi nilai tambah yang kini dimiliki Emir. Kualitas Emir sebagai gelandang, bukan mustahil akan dihiasi cita rasa Barcelona.
Jiwa Kepemimpinan
Emir Eranoto terbilang memiliki mental bertanding yang cukup apik. Buktinya, ia pernah dipercaya menjabat sebagai kapten tim ISM Academy, Italia.
Sebelum bergabung dengan San Marco Juventina, karier Emir di Italia memang dilalui bersama ISM Academy. Emir setahun bermain di sana dan dinilai memiliki jiwa kepemimpinan yang cakap.
"Secara tingkah lakunya, Emir merupakan salah satu pemain terbaik yang akademi punya. Dia punya konsentrasi, komitmen dan determinasi tinggi. Dia merupakan seorang pemimpin," bunyi sepenggal kalimat dalam rapor penilaian Emir yang dirilis ISM Academy.
Pengalaman menjadi kapten tentu menjadi nilai tambah bagi diri Emir. Kelebihan tersebut siapa tahu bisa membuat Emir masuk ke skuat Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
Level Eropa dan Terbiasa Hadapi Tekanan Tinggi
Emir Eranoto kini sedang merumput bersama klub kasta keenam Liga Italia, San Marco Juventina. Meski hanya menghiasi kasta bawah, Emir sudah merasakan kerasnya persaingan sepak bola level Eropa.
Sebuah nilai lebih yang mungkin saja membawa Emir masuk ke skuat Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2021. Apalagi Emir juga tergolong pemain yang terbiasa menghadapi tekanan tinggi.
Bagaimana tidak, Emir yang masih berusia 18 tahun, mampu bermain reguler menembus skuat senior San Marco Juventina. Emir mengaku di awal musim 2019/20, telah bermain tujuh kali dan belum menghasilkan gol.