INDOSPORT.COM - Kemenangan Bhayangkara FC atas PSM Makassar pada pekan ke-25 Shopee Liga 1 2019, Selasa (29/10/19) di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, bermakna spesial bagi bek andalan The Guardian, Nurhidayat Haji Haris.
Pasalnya, hasil tersebut jadi pembuktian bagi pemain 20 tahun tersebut untuk Bhayangkara FC dan juga PSM Makassar.
Nurhidayat mengatakan, merasa menjalani laga yang berat karena melawan mantan tim sekaligus tim tanah kelahirannya. Namun, di sisi lain, ia juga senang bisa membawa Bhayangkara FC meraih tiga poin, sekaligus membuktikan dirinya bahwa dirinya tetap profesional dan tak terpengaruh romantisme.
"Saya senang bisa membantu tim meraih kemenangan, dapat tiga poin. Apalagi saya dari Makassar jadi tadi mau main rasanya berat juga. Tapi saya tetap profesional jadi sungguh-sungguh bermain dengan hati di Bhayangkara," urainya.
Nurhidayat memang jadi andalan di posisi bek tengah dalam tiga laga terakhir. Diplot menggantikan kapten Indra Kahfi, Dayat (sapaan Nurhidayat) tampil apik saat berduet dengan Anderson Salles.
Bhayangkara FC menang dengan skor 3-2 atas PSM Makassar lewat gol yang dicetak Lee Yu-jun (menit ke-6) dan Bruno Matos pada menit ke-52 dan 65. Pelatih The Guardian, Paul Munster menjelaskan hal itu tak lepas dari aksi 'marah-marahnya' di pinggir lapangan untuk membakar semangat pemain.
"Saya tadi berapi-api karena ingin bantu para pemain. Saya mau kasih tahu pemain karena saya lebih luas jangkauan pengelihatannya dan saya senang pemain tahu apa yang diinginkan," katanya menyoal jalannya laga.