INDOSPORT.COM – Nama pelatih Frank de Boer disebut-sebut bakal menemani Timnas Indonesia U-19 saat bertarung di ajang Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
Akan tetapi, tugas Frank de Boer sendiri bukan sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-19. Mantan pelatih Inter Milan tersebut akan menjadi direktur teknik.
"Tadinya saya berpikir mau membawa Frank de Boer sebagai pelatih kepala, tapi kita juga nggak bisa luput apresiasi Coach Fakhri," ujarnya kepada INDOSPORT, Rabu (30/10/19).
"Oleh karena itu saya berpikir, saya ubah menjadi direktur teknik saja di Indonesia, untuk membantu Coach Fakhri," tambahnya.
Langkah itu diambil oleh Arif Putra Wicaksono demi membuat Timnas Indonesia U-19 berbicara banyak di ajang Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
Karier Pelatih Frank de Boer
Frank de Boer sendiri merupakan pesepakbola berkebangsaan Belanda yang sempat membela Ajax Amsterdam dan Barcelona, hingga kini ia beralih tugas sebagai pelatih.
Dirinya memulai karier kepelatihannya bersama akademi Ajax Amrterdam pada 2006 silam. Ia pun langsung dipercaya untuk menangani Ajax U-19.
Pelatih yang saat ini telah berusia 49 tahun tersebut memiliki persentase kemenangan yang cukup baik di Ajax U-19. Ia mampu meraih kemenangan 16 kali, 2 imbang, dan kalah 6 dari 24 laga.
Catatan apiknya itu membuat Frank de Boer mendapatkan kesempatan menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Belanda. Ia berperan penting saat membawa Belanda ke partai final.
Sayangnya, saat itu Belanda dipaksa menyerah oleh Spanyol di partai puncak Piala Dunia 2010 lalu. Meski begitu, peran Frank de Boer tak perlu lagi diragukan.
Namanya semakin melambung tinggi setelah berhasil membawa Ajax kembali mendominasi Liga Belanda (Eredivisie). Ia mampu mengoleksi 5 trofi bersama Ajax sejak 2010 lalu.
Lima gelar itu di antaranya adalah 4 trofi Liga Belanda alias Eredivisie (2010/11, 2011/12, 2012/13, dan 2013/14) dan satu Piala Super Belanda musim 2013/14.
Selain megoleksi lima trofi, Frank de Boer juga berhasil membawa Ajax menjadi runner-up sebanyak enam kali dalam tiga ajang berbeda.
Tiga ajang berbeda itu adalah Eredivisie (2014/15), KNVB Beker (1010/11 dan 2013/14), serta Piala Super Belanda (2011/12, 2012/13, dan 2014/15).
Keberhasilannya di Liga Belanda membuat Frank de Boer direkrut klub legendaris Serie A Italia, Inter Milan. Sayangnya, ia tak membuat performa Inter membaik.
Dari 14 pertandingan yang dijalani bersama Inter di semua kompetisi, Frank de Boer tak memiliki catatan apik. Ia hanya mampu meraih 5 kemenangan, 2 imbang, dan 7 kali kalah.
Hasil tersebut membuat mantan pemain bertahan Timnas Belanda tersebut didepak dari kursi kepelatihan Inter hanya dalam waktu kurang lebih 2 bulan.
Dirinya juga mencicipi atmosfer Liga Inggris bersama Crystal Palace secara singkat. Ia harus didepak dalam waktu kurang dari satu bulan setelah gagal total bersama Crystal Palace.
Frank de Boer hanya mampu menorehkan satu kemenangan dan menelan empat kekalahan dari lima pertandingan di Liga Inggris. Ia hanya mampu menang atas Ipswich di Piala Liga Inggris.
Kini dirinya tengah menjadi pelatih klub Amerika Serikat, Atalanta United. Ia mampu mengoleksi dua trofi pada musim 2019, yakni Piala Campeones dan Piala US Open.
Frank de Boer nampaknya membuktikan diri bahwa ia tetap memiliki kapasitas yang baik untuk menjadi seorang pelatih. Meski gagal bersama Crystal Palace dan Inter, ia mampu mengoleksi dua trofi langsung pada musim ini.
Ia mampu membawa Atalanta United ke papan atas klasemen sementara Liga Amerika Serikat alias MLS 2019. Atalanta United masih di peringkat kedua dengan torehan 58 poin.
Catatan dan pengalaman itu tentunya cukup baik bagi Frank de Boer untuk membantu Timnas Indonesia U-19 di Piala Dunia U-20 2021 mendatang. Terlebih ia juga pernah merasakan atmosfer Piala Dunia yang sesungguhnya, baik sebagai pemain atau duduk di staf kepelatihan.