INDOSPORT.COM - Kasih sayang sepanjang masa, mungkin itulah kiasan yang cocok untuk menggambarkan usaha para pemain Barcelona yang ingin mendatangkan kembali mantan rekan setimnya, Neymar Jr, pada bursa transfer musim dingin mendatang.
Saking mahalnya harga pemain asal Brasil itu, para bintang Blaugrana dikabarkan rela menyisihkan gajinya dengan harapan bisa menabung untuk menutupi tebusan sebesar 180 juta euro (sekitar Rp2,8 triliun) yang diminta Paris Saint-Germain selaku pemilik Neymar saat ini.
Siasat ini telah dibeberkan langsung oleh Gerard Pique. Bek Barcelona itu menyatakan jika hasrat untuk mendatangkan kembali rekan timnya sudah tak bisa dibendung lagi. Mereka pun membuat keputusan ekstrim sekaligus meringankan beban klub.
"Kami bergerak bukan karena uang. Apa yang kami katakan ke presiden (Josep Maria Bartomeu) ialah penggantian kontrak main karena kami tahu aturan Financial Fair Play. Sehingga, apa yang kami dapat tahun ini mungkin bisa ditunda hingga tahun depan," ujar Pique dilansir Football Espana.
"Setidaknya langkah ini menjadi satu-satunya bantuan yang bisa kami berikan ke klub dan kami sukarela. Kami tidak menganggap pemotongan gaji sebagai kurangnya kesejahteraan, melainkan formula ampuh untuk memulangkan Neymar," tutupnya.
Sebelumnya Neymar memang telah digadang-gadang akan hubungan kuatnya untuk kembali bermain di LaLiga usai dibeli dengan harga rekor transfer 222 juta euro (sekitar Rp3,5 triliun) oleh PSG. Pemain berusia 27 tahun itu bahkan sempat menyatakan ingin hengkang.
Melihat rekan timnya ingin kembali ke Barcelona, Lionel Messi selaku sahabat karib sempat memaksa klub untuk memboyong kembali Neymar ke Camp Nou. Sayang, usaha ini terbilang gagal karena Blaugrana tak mampu membuat kesepakatan dengan PSG pada bursa transfer musim panas lalu.
Melihat gagalnya klub di bursa transfer musim panas ini membuat para pemain Barcelona berinisiatif dengan melakukan aksi sukarela pangkas gaji. Harapannya hal ini bisa memulangkan Neymar sekaligus membuat klub kehilangan alasan tak mampu membeli karena keterbatasan dana.