In-depth

Membedah Rekam Jejak 11 Calon Ketum PSSI, Siapa Lebih Berpeluang?

Jumat, 1 November 2019 17:44 WIB
Penulis: Coro Mountana, Shintya Maharani | Editor: Arum Kusuma Dewi
© PSSI/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Kongres Luar Biasa PSSI tahun ini akan menentukan sosok yang akan menjadi ketua umum dari 11 calon yang ada. Copyright: © PSSI/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Kongres Luar Biasa PSSI tahun ini akan menentukan sosok yang akan menjadi ketua umum dari 11 calon yang ada.

INDOSPORT.COM – Kongres Luar Biasa PSSI tahun ini akan menentukan sosok yang akan menjadi ketua umum dari 11 calon yang ada. Berdasarkan rekam jejaknya, siapa yang lebih berpeluang untuk menduduki posisi tersebut?

Kongres Luar Biasa PSSI sendiri akan berlangsung pada Sabtu (02/11/19) mendatang dengan harapan akan terpilihnya sosok ketua yang dapat memajukan sepak bola Indonesia. Meskipun ketua PSSI akan dipilih oleh para voters, tetap saja Anda para suporter tetap perlu tahu bagaimana rekam jejak caketum.

Secara kasat mata, dapat diklasifikasikan kalau 11 caketum PSSI yang ada saat ini berasal dari kalangan profesional (pemilik klub bola atau pernah menduduki jabatan di PSSI), pengusaha, aparat, dan politisi. Lantas latar belakang mana yang lebih berpeluang untuk menduduki kursi ketum PSSI?

Berikut INDOSPORT hadirkan bagaimana rekam jejak para caketum beserta siapa yang lebih berpeluang jika mengacu pada kacamata pengamat.

Arif Putra Wicaksono

Pertama ada nama Arif Putra Wicaksono yang merupakan seorang pengusaha dengan menjadi CEO Nine Sport, perusahaan promotor event-event olahraga yang sudah dikenal di Indonesia. Nine Sport sendiri diketahui pernah mendatangkan Ajax Amsterdam, AS Roma, Juventus, Sevilla untuk tampil di Indonesia.

Aven S Hinelo

Lanjut ke Aven S Hinelo yang merupakan seorang profesional di sepak bola dengan memimpin Persigo Gorontalo. Tak hanya itu, latar belakang Aven S Hinelo yang juga merupakan seorang pengusaha dengan memiliki Event Organizer bernama CV Kreasindo membuatnya cukup diperhitungkan kali ini.

Benny Erwin

Sosok Benny Erwin merupakan seorang profesional yang telah mengabdikan dirinya di sepak bola dengan menempati jabatan sebagai sekretaris umum di Persija Jakarta. Benny Erwin juga diketahui pernah menjabat sebagai Sekjen Asprov PSSI Jakarta.

Bernhard Limbong

Bernhard Limbong memiliki latar belakang sebagai seorang aparat dengan status purnawirawan militer Angkatan Darat berpangkat Brigadir Jenderal. Meski demikian, Bernhard Limbong juga aktif di sepak bola dengan sempat menjadi ketua Komisi Disiplin PSSI di era Djohar Arifin.

Fary Djemi Francis

Fary Djemi Francis merupakan seorang politisi yang sempat menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 dari Partai Gerindra. Namun menurut pemberitaan dari Antara, Fary Djemi Francis ternyata aktif juga di sepak bola dengan sempat menjadi manajer Timnas Pelajar U-16 Indonesia di Gothia Cup.

Mochamad Iriawan/Iwan Bule

Mochamad Iriawan atau yang biasa disapa Iwan Bule memiliki karier cemerlang sebagai komisaris jenderal kepolisian. Di politik, Iwan Bule ternyata juga pernah dipercaya menjadi pejabat Gubernur Jawa Barat, sedangkan di sepak bola, ia juga merupakan dewan penasihat Persib Bandung pada 2009 silam.

La Nyalla Mattalitti

Nama La Nyalla Mattalitti sejatinya sudah bukan sosok asing lagi di sepak bola Indonesia karena ia sempat menjadi ketua PSSI pada 2015 hingga 2016. Tapi jauh sebelum itu, La Nyalla Mattalitti adalah seorang pengusaha sukses dan kini ia menjadi ketua DPD.

Rahim Soekasah

Bagi pecinta sepak bola era lawas, nama Rahim Soekasah bukanlah sosok asing karena ia adalah manajer Pelita Jaya pada era jayanya di 80-an. Tak hanya itu, Rahim Soekasah juga sempat menjabat sebagai manajer Timnas Indonesia U-23 pada 2006 dan sekarang ia aktif di klub Australia, Brisbane Roar.

Sarman El Hakim

Sarman El Hakim merupakan sosok pemberani yang diamalkannya dengan menjadi aktivis sepak bola sejak masih muda. Nama Sarman El Hakim semakin harum ketika ia menjadi pentolan dari Masyarakat Sepak Bola Indonesia dengan memperjuangkan kemajuan sepak bola Indonesia.

Vijaya Fitriyasa

Vijaya Fitriyasa menjadi salah satu caketum PSSI dengan bermodalkan kepemilikannya atas sejumlah klub bola seperti Persis Solo dan Jakarta United Football Club. Selain sebagai profesional, ternyata Vijaya juga seorang pengusaha di bidang minyak dan gas.

Yesayas Oktavianus

Di tengah sejumlah caketum PSSI yang berasal dari kalangan pengusaha, profesional, aparat, dan politisi, Yesayas Oktavianus menyeruak dengan berlatar belakang sebagai wartawan senior untuk olahraga. Sejumlah event besar pernah ia liput seperti Euro, Piala Dunia, Asian Games, dan SEA Games.

Mana yang Lebih Berpeluang?

Ada banyak latar belakang dari para caketum PSSI, tapi sebenarnya yang mana lebih berpeluang? Justinus Lhaksana selaku pengamat sepak bola justru menganggap latar belakang apapun tidak masalah untuk memimpin PSSI.

“Sebenarnya latar belakang tidak begitu masalah karena sepak bola ini produk olahraga yang bisa dipelajari. Faktanya orang yang merasa orang bola buktinya tidak bisa mengangkat sepak bola kita juga,” ungkap Coach Justin kepada INDOSPORT.

Baginya, manajerial skill dan leadership yang mampu membuat rencana jangka pendek, menengah dan panjang merupakan hal yang lebih penting dibanding PSSI harus dipimpin orang bola. Selama ketua PSSI punya kriteria tadi, mau ia bukan latar belakang sepak bola pun tak masalah bagi Coach Justin.

Sementara itu, koordinator Save Our Soccer memberikan sedikit analisisnya untuk peta persaingan caketum PSSI berdasarkan rekam jejak atau latar belakangnya.

“Iwan Bule sudah kampanye terlebih dahulu, sedangkan La Nyalla Mattalitti juga kuat karena pernah memimpin PSSI. Kalau yang lain mungkin agak susah kecuali terjadi hal tak terduga seperti yang terjadi pada Djohar Arifin,” cerita Akmal Marhali di kediamannya kepada INDOSPORT.

“La Nyalla merupakan ketua DPD pasti punya gengsi untuk tidak kalah dalam sebuah proses pemilihan. Sedangkan Iwan Bule yang berdampingan dengan Cucu Soemantri sehingga jadi polisi plus tentara pasti ada gengsi tidak mau kalah dari sipil,” tambahnya.

Sedangkan untuk permasalahan tidak adanya mantan pemain yang menjadi caketum PSSI, Akmal Marhali melihatnya itu sebagai bentuk frustasi dari orang bola terhadap karut-marutnya sepak bola Indonesia.

“Kalau saya melihatnya ini bagian dari frustasinya orang-orang bola sehingga mantan pemain jadi berpikir panjang untuk menjadi ketum pssi karena kondisi dan iklim sepak bola Indonesia yang sudah sangat mereka kenal itu tidak sehat,” tutup Akmal.

Rupanya tidak adanya caketum yang memiliki latar belakang sebagai mantan pemain juga ikut menjadi sorotan dari eks penyerang Timnas Indonesia, Budi Sudarsono.

"Harapan saya sih harusnya memang ada (mantan pemain) ya, tetapi kok nggak ada ya? Saya juga aneh. Yang penting satu, jangan dari politisi dan tidak merangkap (jabatan) kemana-mana," ungkap Budi Sudarsono kepada INDOSPORT.

Pada akhirnya apapun latar belakangnya, cukup disayangkan tidak adanya satupun caketum yang berasal dari mantan pemain. Hanya saja memang sebenarnya rekam jejak apapun tidak masalah asalkan caketum PSSI itu nantinya bisa membawa sepak bola Indonesia lebih maju lagi.