INDOSPORT.COM - Mengenal Desa Tulehu, negeri yang dikenal sebagai penghasil bakat-bakat pesepak bola Tanah Air seperti Alfin Lestaluhu.
Terdapat salah satu kawasan di Indonesia yang merupakan 'pabrik' penghasil bakat pemain sepak bola seperti Alfin Lestaluhu, yakni Tulehu.
Tulehu menjadi salah satu negeri yang begitu konsisten dalam memproduksi pemain sepak bola berbakat ke kancah nasional hingga Timnas Indonesia.
Tulehu merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Saluhutu, Maluku Tengah, Ambon. Kawasan ini sangat akrab dengan olahraga sepak bola.
Jadi, bukan hanya Papua saja yang kerap memunculkan bakat-bakat luar biasa hingga bisa menembus ke Timnas Indonesia atau pun berkancah di luar negeri.
Bicara tentang Tulehu, ada kabar duka yang tengah menyelimuti daerah tersebut. Pasalnya salah satu talenta berbakat bernama Alfin Farhan Lestaluhu baru saja meninggal dunia.
Kabar duka ini dibenarkan oleh Media Officer PSSI Bandung Saputra. Hal tersebut menjadi kisah duka bagi dunia sepak bola Indonesia.
"Iya Mas, Alfin Lestaluhu meninggal dunia," ucap Bandung saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (31/10/19).
Alfin meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif selama tiga minggu di Jakarta. Dari hasil diagnosis dokter, Alfin ternyata menderita penyakit infeksi otak.
Namun begitu, awal mula Alfin sampai harus dirawat di rumah sakit adalah tak lain karena ia menjadi salah satu korban dampak gempa berkekuatan 6,8 skala richter di Ambon, akhir September 2019 lalu.
Menyusul kondisi Alfin yang tak kunjung membaik, pihak PSSI membawanya ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta Barat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut hingga ajalnya tiba.
1. Kampung Sepak Bola
Sepak bola menjadi olahraga paling favorit bahkan bisa dibilang hanya pemainan ini olahraga yang dimainkan di sana.
Sepak bola memang tidak bisa lepas dari kehidupan di Desa Tulehu. Semua anak laki-laki pasti sangat gemar bermain si kulit bundar dan berharap bisa menjadi atlet profesional.
Dengan begitu, banyak talenta-talenta hebat pesepakbola Indonesia lahir dari sana. Sehingga, kampungnya sepak bola disematkan kepada Tulehu.
Sebuah tugu dan prasasti sebagai buktinya. Tugu dan prasasti tersebut diresmikan oleh eks Ketum PSSI, Djohar Arifin Husin, pada tanggal 15 Februari 2015.
2. Dapat Dana Bantuan
Pada 2016, eks Menpora, Imam Nahrawi, memberikan apresiasi kepada kampung sepak bola Tulehu. Pasalnya desa ini memiliki sihir yang luar biasa dalam menghasilkan talenta berbakat.
Pada kesempatan ini, Menpora juga menyampaikan akan memberikan bantuan dana sebesar Rp2 miliar untuk pembangunan tribun lapangan sepak bola di Desa Tulehu.
Tak hanya itu saja, Tulehu juga sempat mendapat bantuan anggaran hingga Rp200 juta dari AIA, yang merupakan salah satu sponsor Tottenham Hotspur pada awal 2019.
3. Dijadikan Karya Seni
Tak hanya itu saja, Desa Tulehu juga sempat dijadikan sebuah film yang berjudul Cahaya Dari Timur: Beta Maluku dan tayang pada 19 Juni 2014 silam.
Film tersebut menceritakan tentang kisah anak-anak Tulehu dan kepala pelatih SSB Tulehu, Putra M Sani Tawainella, dalam menyelamatkan masa depan generasi muda Tulehu pasca konflik sosial di Ambon.
Bahkan salah satu jurnalis olahraga senior, Zen Rachmat Sugito, pernah menulis buku tentang desa tersebut dengan judul 'Jualan Lain ke Tulehu: Sepak Bola dan Ingatan yang Mengejar'.
4. Lahir Pemain Top
Kampung sepak bola Indonesia yang disematkan kepada Tulehu bukan tanpa alasan. Banyak pemain top Indonesia lahir dari sana.
Dahulu ada nama Muhtadi Lestaluhu. Ia merupakan pemain generasi emas pertama Tulehu yang membela Timnas Indonesia era 1980-an.
Kemudian ada Ajie Lestaluhu yang merupakan penggawa andalan PSM pada 1980-an. Ada pula Chairil Anwar Ohorella yang merupakan pilar utama Persebaya di pertengahan 1990-an dan mampu membawa juara Bajul Ijo.
Regenerasi pemain terus berlanjut pada Imran Nahumaruri (Persija), Ramdani Lestaluhu (Persija), Alfin Tuasalamony (Arema FC), Rizky Pellu (PSM), sampai Manahati Lestusen (Tira Persikabo).