INDOSPORT.COM - Mochamad Irawan alias Iwan Bule resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI yang baru, untuk periode 2019-2023 melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Hotel Shangrila, Jakarta pada Sabtu (02/11/19) siang WIB.
Mantan Kapolda Jawa Barat itu menang telak dari dua pesaing kuatnya, Arif Putra Wicaksono dan Rahim Soekasah. Ia mengumpulkan 82 suara dari total 85 voter yang hadir. Sisanya, 3 abstain (tidak sah).
Sementara itu, tujuh calon lainnya lebih dahulu menyatakan mundur sebelum pemilihan dimulai. Mereka adalah Bernard Limbong, Aven Hinelo, Benny Erwin, Fary Djemy Francis, Sarman El Hakim, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas.
Sebelum terpilih, pria berusia 57 tahun itu sempat melontarkan sejumlah visi dan misi serta program kerja yang ingin ia terapkan, salah satunya adalah memberikan subsidi untuk setiap tim Liga 1 hingga Rp15 miliar.
Hal itu dipaparkannya saat blusukan mencari dukungan voter, dalam acara diskusi sepak bola yang dihadir sejumlah elemen di Semarang pada Sabtu (06/07/19) lalu.
"Jika dihitung, sangat mungkin," ujar jenderal polisi bintang tiga itu.
Selain subsidi untuk tim Liga 1, orang yang sekarang menjabat sebagai Sekretaris Utama Lemhanas tersebut juga menjanjikan subdisi Rp5 miliar untuk tim-tim Liga 2 dan Rp1 miliar untuk tim-tim Liga 3.
Selain itu, ia juga siap mengeluarkan dana sebesar Rp2,5 miliar untuk pengembangan sepak bola usia dini dari masing-masing tim Liga Indonesia.
Akan tetapi kebijakan tersebut rupanya mendapat kritikan pedas dari Presiden Madura United, Achsanul Qosasih. Menurutnya, untuk mendatangkan prestasi sepak bola Indonesia, uang bukanlah solusinya.
"Jangan janji duit pak, masalah kita bukan itu. Kuasai kekurangan & kelemahan PSSI, Liga, dan kompetisi kelompok umur. Siapkan solusinya," kata Achsanul dalam keterangan foto di akun Instagram pribainya, (14/07/19).
"Jangan sibuk ngurus anggotanya. Siapkan saja aturan yang tegas dan jelas, tak boleh ada intervensi," ujarnya.
Iwan Bule sendiri siap terbuka dalam mengelola sumber pendanaan untuk mengembangkan sepak bola nasional yang diperolehanya dari sponsor.
"Kami siap terbuka. Ada tim asistensi yang mengawasi pendistribusian uang ke klub," ujarnya.
Iwan Bule juga berencana mengirimkan bibit-bibit muda potensial Indonesia untuk belajar sepak bola ke luar negeri. "Setelah tiga tahun belajar di luar tentunya mereka menjadi hebat, jadi kita tidak perlu naturalisasi lagi," tukas Iwan Bule.