INDOSPORT.COM - Melihat rekam jejak kinerja orang-orang lama yang masih bertahan dan kembali calonkan diri sebagai calon Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.
Kongres Pemilihan Kepengurusan PSSI sedang berlangsung di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu (02/11/19) pagi ini. PSSI menggelar kongres ini dengan agenda memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan anggota Komite Eksekutif (Exco).
Ada sekitar 11 calon Ketum PSSI yang akan dipilih dalam KLB kali ini. Lalu ada 15 calon Waketum PSSI dan 71 Exco.
Mereka akan dipilih oleh 86 voters PSSI, yang terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov), 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, 1 Asosiasi Futsal (FFI), dan 1 Asosiasi Sepak Bola Wanita.
Dari 11 nama calon Ketum PSSI yang ada saat ini, ada beberapa yang berasal dari kalangan profesional, pengusaha, tentara hingga polisi dan juga ada wajah-wajah lama yang sudah familiar.
Siapa sajakah orang-orang lama yang masih bertahan dan akan kembali maju untuk Kepengurusan PSSI periode 2019-2023 mendatang ini? Simak ulasannya di bawah ini.
La Nyalla Mattalitti
Nama pertama yang menjadi perhatian kita adalah wajah lama yang sangat familiar, yakni La Nyalla Mattalitti. Pria yang juga aktif sebagai politikus ini ternyata pernah menggantikan Djohar Arifin sebagai Ketua Umum PSSI pada Maret 2012 berdasarkan Kongres yang diprakarsai oleh KPSI.
Setelah KPSI melebur dengan PSSI dia diangkat menjadi Wakil Ketua Umum PSSI menggantikan Farid Rahman periode 2013-2015. Bahkan sesaat sebelum PSSI dibekukan pemerintah, La Nyalla sempat menjabat sebagai Ketum resmi.
Otomatis saat dirinya baru menjabat sebagai Ketum PSSI, tak ada gerakan apapun karena dibekukan. Bisa dibilang era kepemimpinan La Nyalla adalah masa paling kelam dalam sejarah PSSI sebagai organisasi.
Hinca Panjaitan
Selanjutnya wajah lama yang tentu kita kenal dari namanya yang sudah banyak malang melintang di kepengurusan PSSI adalah Hinca Panjaitan. Bahkan Hinca sudah aktif sejak era kepemimpinan Nurdin Halid.
Ya, dia pernah menjabat sebagai Ketua Komdis PSSI di rezim Nurdin Halid. Setelah lengsernya Nurdin, Hinca kembali menduduki jabatan yang sama di era Djohar Arifin Husin sejak Maret 2013.
Pria 50 tahun itu menggantikan Benhard Limbong. Selama menjabat sebagai Ketua Komdis PSSI, Hinca juga pernah membuat sejumlah keputusan yang mengejutkan banyak orang.
Diantaranya, dia merupakan aktor di balik sanksi diskualifikasi PSS Sleman dan PSIS Semarang, yang dianggap memainkan sepakbola gajah di laga terakhir fase 8 besar Divisi Utama.
Pria asal Sumatera Utara tersebut juga yang memberi sanksi larangan bermain seumur hidup terhadap para pelaku gol bunuh diri dan puluhan sanksi lainnya kepada mereka yang terlibat dalam pertandingan itu.
Bahkan pada 2016 lalu, Hinca sempat menjabat sebagai Plt Ketum PSSI menggantikan La Nyala Mattalitti yang saat itu memang sedang terlibat kasus korupsi pencucian uang.
Iwan Budianto
Siapa yang tidak kenal Iwan Budianto, yang bahkan sempat menggema sebutan entah dari mana, bahwa dia 'Bapak Sepak Bola Indonesia'. Ya, dia memang orang lama di PSSI.
Iwan Budianto memulai perjalanannya di PSSI sebagai anggota Board of Management Badan Liga Sepak Bola Indonesia periode 2004-2007.
Setelah itu, kariernya di PSSI makin melesat dengan menjadi anggota Exco PSSI periode 2007-2011 sekaligus jabatan Ketua Bidang Status dan Alih Status Pemain PSSI di tahun 2007 silam.
Kabar terakhir setelah Plt Ketum PSSI periode 2016-2019, Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka, Iwan Budianto menjabat sebagai Ketum PSSI sementara hingga Kongres Pemilihan dilaksanakan hari ini.
Meski wajah lama terdapat dalam beberapa calon Ketum, Waketum dan juga Exco PSSI, tentunya harapan pecinta sepak bola Indonesia adalah satu, yaitu Timnas Indonesia berprestasi dan mentas di Piala Dunia.