INDOSPORT.COM – Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, menyimpan kekecewaan usai timnya kalah 1-2 dari Lazio pada pekan ke-11 Serie A Italia 2019-2020, Senin (04/11/19). Ia belum bisa mengatasi masalah yang dialami pelatih sebelumnya, Marco Giampaolo.
Dilansir dari laman berita sepak bola Football Italia, akar masalah AC Milan saat ini adalah individualisme. Sejak awal musim, Giampaolo menyebut Rossoneri tidak bermain layaknya sebuah tim. Hal ini kembali dirasakan oleh Pioli dalam laga kontra Lazio.
“Saya menyadari kualitas skuat AC Milan saat ini. Saya yakin kami bisa meraih sesuatu jika memiliki semangat kebersamaan, kolaborasi, dan bekerja sebagai sebuah tim. Apa yang kami bisa lakukan ialah mencoba terus berkembang,” ujar Pioli usai pertandingan.
Pioli menggarisbawahi bahwa penguasaan bola AC Milan semakin lemah setelah masuknya Rafael Leao pada menit ke-53. Usai menggantikan Lucas Paqueta, pemain muda Portugal itu disebut-sebut tak menjalankan skema permainan yang diinginkan.
“Betul, saya menaruh ekspektasi tinggi terhadap Leao. Ketika masuk, ia seharusnya memberi kecepatan, energi, dan bisa bermain dengan tim. Ia jelas punya potensi, tetapi kontribusinya malam ini jauh di bawah standar,” ungkapnya.
Meski begitu, Pioli menyatakan bahwa performa buruk anak asuhnya tidak membuat tim sepenuhnya terpuruk. Sejak ia datang menggantikan Marco Giampaolo, skuat AC Milan dinilainya menunjukkan perkembangan yang pesat dalam sisi psikologis.
“Kami memang masih banyak membuat kesalahan, terutama timing ketika harus melepas umpan atau menguasai bola. Namun, saya tidak melihat para pemain kecewa dan gelisah, seperti saat saya pertama datang,” lanjut Pioli.
Dalam laga kontra Napoli ini, AC Milan tertinggal lebih dulu akibat gol Ciro Immobile pada menit ke-25. Tiga menit berselang, Rossoneri membalas lewat gol bunuh diri Bastos, namun Joaquin Correa tampil sebagai pahlawan Lazio berkat golnya tujuh menit sebelum laga berakhir.