INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia santer dikabarkan akan melakukan seleksi kepada dua pelatih yakni Luis Milla dan Shin Tae-yong untuk menjadi pengganti Simon McMenemy.
Nama Luis Milla dan Shin Tae-yong pun mencuat ke publik menurut pengungkapan dari Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Namun seleksi kedua pelatih ini diperkirakan akan baru dilaksanakan pada bulan Desember mendatang.
Simon McMenemy memang akan menyelesaikan match kelima di fase Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dengan laga tandang ke Malaysia 19 November mendatang. Setelah itu, barulah Luis Milla dan Shin Tae-yong akan diseleksi.
"Tahun 2020 Insya Allah Timnas Indonesia punya pelatih baru. Memang tidak mudah masalah pelatih, masalah Simon tidak ada masalah, tapi untuk pelatih baru ada aturannya juga," ucap Ketua Umum PSSI M. Iriawan.
"Kita ada dua kandidat yakni Luis Milla dan satu lagi dari Korea Selatan. Masalah pelatih ini tidak mudah juga karena sudah dikontak Sekjen mereka minta waktu sampai November karena masih terikat pekerjaan yang lainnya dua-duanya ini," jelas pria yang kerap disapa Iwan Bule ini.
Iriawan juga tak mau asal tunjuk begitu saja dari dua kandidat pelatih yang ada. Dia akan meminta kedua calon pelatih tersebut untuk memaparkan program untuk Timnas Indonesia.
Dua nama, Luis Milla dan Shin Tae-yong akan terus menjadi pembicaraan hingga nantinya pengumuman resmi siapa yang berhak melatih Timnas Indonesia senior.
Lantas menarik untuk melihat siapa yang pantas jadi pelatih anyar Timnas Indonesia antara Luis Milla vs Shin Tae-yong. Berikut INDOSPORT paparkan untuk para pembaca setia.
Kualitas Luis Milla Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Saat pertama kali ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2017 lalu, Luis Milla punya Curriculum Vitae yang sangat mentereng.
Dia pernah membawa Timnas Spanyol U-21 menjuarai Piala Eropa U-21 2011 dengan skuat yang bermaterikan para pemain yang kini telah menjadi pemain top. Kita sebut saja Juan Mata, Cesar Azpilicueta, Javi Martinez, David de Gea hingga Thiago Alcantara.
Selama dirinya melatih Timnas Indonesia, memang belum ada prestasi yang mentereng dipersembahkan. Tapi bisa kita akui lini pertahanan Skuat Garuda saat itu bisa dibilang salah satu yang terbaik sepanjang sejarah sepak bola kita.
Kita hanya kalah telak 4-1 saat menghadapi Islandia di pertandingan persahabatan pada pertengahan Januari 2018. Lalu juga kebobolan empat gol saat meladeni perlawanan UEA di Asian Games 2018, dengan skor akhir kalah 3-4.
Oleh karena itu sebenarnya Luis Milla bisa dibilang berhasil, yaitu membenahi lini pertahanan Timnas Indonesia. Yang paling terasa adalah ketika kita melihat pertahanan Hansamu Yama cs dengan kiper Andritany Ardhiyasa di babak Kualifikasi Piala Dunia 2022, benar-benar hancur lebur.
Jika Luis Milla yang terpilih nanti dan kembali melatih Timnas Indonesia, tentu pertahanan akan diperbaiki lagi dan tinggal mencari solusi bagaimana mengatasi permasalahan di lini depan yang memang kurang penyerang lokal berkualitas.
Luis Milla juga punya formasi yang memang kita kenal sangat akrab oleh sepak bola modern di Eropa. Yaitu formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1, tergantung siapa lawan yang dihadapi.
Bahkan legenda Timnas Indonesia, Firman Utina juga mengakui bahwa permainan Skuat Garuda berkembang pesat di bawah kepelatihan Luis Milla.
"Milla membawa permainan Timnas Indonesia lebih modern, cara bermain Timnas lebih berkualitas, pada saat transisi menyerang ke bertahan sangat kelihatan kerja samanya," ujar Firman.
Shin Tae-yong, Lebih Baik dari Luis Milla?
Peluang Luis Milla menjadi pelatih Timnas Indonesia selanjutnya mendapat jegalan dari pelatih asal Korea Selatan. Yang santer dikabarkan namanya adalah Shin Tae Yong.
Shin Tae-yong memulai karier sebagai pelatih kepala pada tahun 2010. Di mana pada musim debutnya, dia langsung sukses menyumbang trofi Liga Champions Asia 2010 untuk Seongnam FC.
Karena terus menunjukkan kualitas sebagai pelatih di level klub, Shin Tae-yong pun dipromosikan melatih Timnas Korea Selatan U-23 di tahun 2017. Hanya butuh setahun, dia promosi lagi, kali ini melatih Timnas Korsel senior.
Melatih Timnas Korea Selatan senior mungkin akan menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki Shin Tae-yong jika dibandingkan Luis Milla. Bahkan Shin Tae-yong melatih Korea Selatan saat berlaga di Piala Dunia 2018 lalu.
Memang Korea Selatan gagal lolos dari fase grup di Piala Dunia 2018, namun penampilan skuat asuhan Shin Tae-yong yang diperkuat oleh Son Heung-min patut diapresiasi usai mengalahkan Jerman 2-0.
Mengalahkan tim nasional sekaliber Jerman yang dilatih oleh Joachim Low, pelatih yang sudah menangani mereka bertahun-tahun, tentu bukan hal yang sangat mudah. Ini sebuah pencapaian untuk Shin Tae-yong dan patut dia pamerkan kepada Luis Milla.
Apalagi pilihan formasi dan taktik Shin Tae-yong sedikit berbeda dengan pelatih-pelatih modern saat ini. Dia cukup familiar dengan formasi 4-4-2, dengan beberapa kali 3-4-3 dan 4-2-3-1.
Yang jadi pertanyaan di sini adalah apakah Timnas Indonesia ingin kembali melanjutkan pembenahan yang tertunda dengan Luis Milla, atau mencoba pelatih yang mengalahkan Jerman di Piala Dunia yaitu Shin Tae-yong? Semoga yang terbaik untuk Timnas Indonesia.