Liga Indonesia

6 Stadion Sepak Bola Indonesia yang Pakai Nama Pahlawan

Minggu, 10 November 2019 10:55 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© INDOSPORT
10 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pahlawan, menarik untuk membahas 6 stadion sepak bola Indonesia yang memakai nama pahlawan Tanah Air. Copyright: © INDOSPORT
10 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pahlawan, menarik untuk membahas 6 stadion sepak bola Indonesia yang memakai nama pahlawan Tanah Air.

INDOSPORT.COM - Tanggal 10 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pahlawan, menarik untuk membahas 6 stadion sepak bola Indonesia yang memakai nama pahlawan nasional.

Sepak bola Indonesia nyatanya tak pernah lepas dari kisah heroik para pahlawan ketika masa perjuangan lepas dari penjajahan.

Terbukti hingga nama stadion sepak bola yang ada di Indonesia memakai nama pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan dan kini membuat kita menjadi bangsa yang bersatu, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kisah para pahlawan yang telah gugur untuk lepas dari penjajahan dan bersatu untuk merdeka memang sangat lekat dengan arti dari sepak bola itu sendiri.

Tak heran cukup banyak stadion yang menggunakan nama para pahlawan, dengan tujuan olahraga sepak bola meniru sikap perjuangan dan persatuan, baik dari para pemain dan juga suporter.

Di hari yang bertepatan pada tanggal 10 November, yaitu Hari Pahlawan, INDOSPORT pun tertarik untuk membahas sebanyak 6 stadion sepak bola Indonesia yang memakai nama pahlawan.

  • Stadion utama Gelora Bung Karno
© Herry Ibrahim/Indosport.com
Renovasi SUGBK sudah mencapai 91 persen Copyright: Herry Ibrahim/Indosport.comRenovasi SUGBK sudah mencapai 91 persen

Yang pertama ini tentu saja kita sangat kenal karena menjadi markas besar Timnas Indonesia ketika melakoni laga-laga internasional, yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Nama stadion ini diambil dari Soekarno, atau Bung Karno, Presiden Republik Indonesia pertama yang memang salah satu tokoh utama dalam pembangunan kompleks olahraga yang terletak di pusat Jakarta, Senayan.

Soekarno punya sapaan sebagai Bapak Proklamator Indonesia dan juga mencetuskan konsep Pancasila, yang kini menjadi ideologi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Telah sukses menjadi tempat terselenggarakannya turnamen kelas Asia, yaitu Asian Games 2018 tahun lalu, kini SUGBK sedang bersiap untuk menggelar event yang lebih besar, yaitu menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 mendatang.

  • Stadion Gelora Bung Tomo
© www.persebaya.id
Stadion Gelora Bung Tomo yang dihadiri ribuan Bonek, untuk mendukung Persebaya bertanding di Liga 1. Copyright: www.persebaya.idStadion Gelora Bung Tomo yang dihadiri ribuan Bonek, untuk mendukung Persebaya bertanding di Liga 1.

Ada juga stadion yang tak kalah megahnya dari SUGBK, yaitu Stadion Gelora Bung Tomo yang sekarang kita kenal menjadi markas besar klub Liga 1 2019, yakni Persebaya Surabaya.

Animo Bonek, suporter setia Persebaya Surabaya memang sangat cocok dengan Gelora Bung Tomo yang punya kapasitas hingga 55 ribu penonton. Stadion ini resmi dibuka pada 6 Agustus 2010 silam.

Nama pahlawan yang tersemat di stadion markas Persebaya ini memiliki nama asli Sutomo. Beliau terkenal dengan peranannya dalam membangkitkan semangat perlawanan rakyat untuk menolak kembalinya penjajah Belanda, yang kini kita kenal dengan pertempuran 10 November 1945.

  • Stadion Si Jalak Harupat
© INDOSPORT/Istimewa
Stadion Si Jalak Harupat. Copyright: INDOSPORT/IstimewaStadion Si Jalak Harupat juga jadi salah satu stadion yang pakai nama pahlawan.

Siapa yang tidak kenal stadion yang kini menjadi markas klub besar Liga 1, Persib Bandung. Ya benar, Stadion Si Jalak Harupat yang punya kapasitas 45 ribu penonton ini ternyata juga diambil dari nama pahlawan.

Si Jalak Harupat adalah julukan dari seorang pahlawan nasional dari Bojongsoang, Bandung, yaitu Otto Iskandardinata. Beliau diangkat menajdi Pahlawan nasional berdasarkan S.K. Presiden RI No. 88/TK/Tahun 1973.

Tidak hanya aktif dalam pergerakan sebelum kemerdekaan periode 1921-1924, Otto Iskandardinata juga menjabat sebagai BPUPKI dan PPKI, yang merupakan lembaga-lembaga bentukan pemerintahan Jepang untuk membantu persiapan kemerdekaan Republik Indonesia.