INDOSPORT.COM - Persik Kediri harus puas berbagi poin satu setelah bermain imbang 1-1 atas PSMS Medan pada laga perdana Grup B babak 8 besar Liga 2 2019 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (10/11/2019) sore.
Tim Macan Putih unggul lebih dulu lewat gol Galih Akbar di injury time babak pertama lewat tendangan bebas, sebelum akhirnya disamakan PSMS lewat eksekusi titik putih Eki Fauji Saputra di menit ke-82.
Persik Kediri merasa mereka 'dikerjai' oleh sang pengadil lapangan di laga ini. Sebab proses hadiah penalti PSMS kontroversi, Persik menyakini pemain bertahan mereka tidak hand ball di area kotak terlarang.
"Kita sama-sama saksikan di mana pertandingan sangat tidak diuntungkan buat kami. Kami lihat itu jelas-jelas bukan penalti, kita lihat bersama," kata pelatih Persik, Budihardjo Thalib, dalam temu pers usai pertandingan.
Selain itu, Budihardjo juga mengkritik keras wasit Abdullah yang memimpin laga tersebut. Ia menilai wasit Abdullah tidak tegas dan konsisten, seperti lebih banyak diatur oleh wasit cadangan.
"Jadi wasit yang di tengah memimpin ini tidak ada pengaruhnya, tidak memberikan kepastian tetapi dia mendapatkan perintah dari wasit pinggir. Jadi seakan-akan wasit pinggir yang menjalankan pertandingan," kritik Budihardjo.
Hal senada juga diungkapkan pemain Persik, Fajar Setya Jaya. Pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang itu menilai keputusan-keputusan sang pengadil lapangan sangat merugikan timnya.
"Kita sangat dirugikan terhadap keputusan wasit. Tadi itu sangat jelas tidak kena tangan, kalau kena bunyinya pasti beda. Semua bisa lihat di video, kayak gimana pasti itu tidak handsball. Jadi kita selalu dirugikan tentang wasit," tutupnya.
Pada akhirnya meski merasa ‘dikerjai’, Persik Kediri perlu fokus pada laga Liga 2 selanjutnya yaitu bertanding dengan Persita Tangerang pada Kamis (14/11/19).